Maaf, aku gak romantis

379 35 2
                                    


Malam Minggu kali ini entah angin dari mana, Athalla berpakaian sangat rapi tidak seperti biasanya. Pria itu bahkan menyemprotkan parfum sangat banyak ke badan dan tak lupa menata rambutnya.

"Udah kaya idol K-Pop aja gue, tampan sekali, gila," gumam Athalla penuh percaya diri.

Layaknya perawan yang akan di apeli pacar, Athalla bahkan menghabiskan waktu hampir setengah jam di depan lemari hanya untuk memilih pakaian terbaik untuk malam ini, yang bisa membuat pesona dan karismanya keluar tentunya.

Akhirnya kaus hitam yang di balut kemeja kotak-kotak berwarna marun yang dibiarkan terbuka menjadi pilihan terakhirnya. Athalla memakai jam hitam di tangan sebagai aksesoris pemanis.

Athalla mengikat tali sepatu dengan perasaan campur aduk. Dek-dekan, seneng juga cemas. Bahkan ia menarik napas berkali-kali untuk menenangkan debaran gejolak di hatinya.

***

Athalla menghentikan laju mobilnya, menepikan lalu turun. Ia mampir ke toko bunga terlebih dulu untuk membeli satu buket bunga mawar. Kali ini gak nyolong punya kak Shasa, Athalla malu sama pembaca masa cowok gak modal. Jangan suuzon juga, kali ini inisiatif sendiri biar di bilang cowok romantis, doi gak minta apa lagi ngode di status kaya kalian.

Buket itu ia taruh di sampingnya, bahkan dipakaikan pengaman agar tidak terjungkal, katanya. Athalla benar-benar menjaga dengan hati-hati hingga sampai pada tuannya nanti.

Deringan telepon mengalihkan fokus Athalla dari bunga itu. Dengan cepat Athalla menaruh benda pipih itu di telinga setelah menggeser gambar telepon berwarna hijau.

"Woy, cepetan, lama bener. Gue udah lumutan ini," cerca suara di sebrang sana. Saking nyaringnya Athalla sampai menjauhkan benda itu dari telinga.

"Sabar sedikit, dijalan macet aja kucing beranak," sahut Athalla asal.

Telepon dimatikan sepihak oleh Athalla. Bisa makin lama jika terus mendengarkan ocehannya.

***

Nara sudah menunggu Athalla di depan pagar rumahnya, layaknya cabe-cabean yang takut dimarahin orangtua jika ada yang ngapelin.

"Buset bocah, naik mobil berasa naik keong," gerutu Nara saat sebuah mobil baru saja tiba di hadapannya.

Athalla menurunkan kaca, tersenyum melihat kesempurnaan ciptaan Tuhan dalam bentuk bidadari tak bersayap seperti Nara.

Nara membuka pintu mobil. Tertegun beberapa saat, melihat buket yang berada di jok yang akan ia duduki.

"I--ini gue duduk dimana?" Tanya Nara dengan wajah linglung.

"Disini lah," Athalla menepuk-nepuk jok di sampingnya.

"Kan ada bunga, mau gue dudukin?"

"Tinggal angkat doang, buset. Itu bunga buat Lo." Athalla mulai hilang kesabaran. Adegan romantis yang di pikirkan gagal total. Athalla kira Nara akan syok dengan wajah tersipu, mengucapkan banyak terima kasih sambil memujinya atau bahkan memberi pelukan manja. Nyatanya malah pertanyaan konyol yang keluar dari mulut gadis itu.

Nara hanya ber 'oh' ria. Mengambil bunga.

"Ini nyolong dari kak Shasa lagi?"

Athalla melirik dengan tajam ke sampingnya. "Suuzon terus. Enggak elo, enggak netizen. Kenapa sih gak ada yang berpikiran baik tentang gue,"

"Ye, maaf-maaf,"

***

Niat hati ingin dinner romantis ala-ala pasangan sinetron, saat sampai restoran ternyata tempatnya penuh dan bodohnya Athalla tidak memboking nya terlebih dulu seperti yang dilakukan orang-orang di dalam. Yah, sistemnya memang begitu karna restoran ini sangat banyak di minati para pasangan kasmaran, jika tidak di lakukan pembokingan jauh-jauh hari maka tidak akan kebagian tempat.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now