Penyesalan Kinan?

512 53 2
                                    

Nara hanya memeluknya sebentar, namun sukses membuat Athalla diam membeku. Tubuhnya seolah terkena setruman listrik yang dahsyat. Rasa panas menjalar cepat hingga ke pipinya, secapat mungkin ia kembali menetralkan mimik wajahnya.

"Athalla, makasih banyak." Kata Nara sangat senang. Gadis itu kembali memeluk Athalla.

Baru saja tubuhnya normal, kini kembali lagi bereaksi di luar kontrol. 'Dasar Nara, gue nervous banget ini astaghfirullah, Ya Allah, tolong bantu anak ganteng menahan godaan Nara yang terkutuk'. Maki Athalla dalam hati.

Untung saja sekolah masih sepi, hanya ada beberapa orang saja yang baru datang.

Athalla mendorong tubuh Nara lalu mundur satu langkah dengan tangan melingkar, memeluk diri sendiri.

"Apaan sih, lo, peluk-peluk gue. Gue tau lo nyaman di pelukan gue, tapi gak main nyosor juga." Ucap Athalla sedikit ketus.

"Gue cowok baik-baik yah, Ra. Jangan lecehin gue." Sewot Athalla.

"Btw makasih lipstiknya, warnanya bagus, gue suka." Kata Nara, mengangkat lipstiknya ke udara sembari sedikit menggoyangkannya, tak menggubris ucapan Athalla. Gadis itu benar-benar tak sadar kah dengan perubahan Athalla yang sedang menahan blushing, padahal tingkahnya sangat ketara.

Athalla mengangguk kecil. "Iya sama-sama, gue baik kan? Gak kaya si anu yang malah buang lipstik lo." Ucap Athalla menyombongkan diri.

Nara mengangguk dengan seuntai senyum yang menghiasi wajah chubby nya.

"Iya, makasih banyak, Athalla." Ucap Nara tulus, ia maju satu langkah, membuat Athalla ikut mundur dan kembali memeluk tubuhnya.

"Jangan maju-maju. Lo pasti mau lecehin gue lagi." Tuduh Athalla.

Nara memajukan sedikit bibirnya, cemberut, lalu senyum jail terukir di bibirnya dengan ide gila mengiringi di otaknya.

Nara maju beberapa langkah dengan kecepatan kilat satu kecupan mendarat hangat di pipi kiri Athalla, membuat pria itu diam membeku.

Nara langsung pergi begitu saja, berjalan cepat sembari meukul-pukul mulutnya yang lancang, ngengerutuki diri dan ide gilanya.

"Nara, bego banget sih." Gerutu Nara pelan.

Nara menampar-tampar mulutnya sendiri. "Gila, fix lo gila!"

Sementara itu, Athalla masih saja diam dengan perasaan yang sulit di jelaskan.

Wajah kagetnya sangat ketara apa lagi di tambah mulutnya yang sedikit menganga. Tangan Athalla terangkat, menyentuh pipi kiri bekas kecupan Nara tadi.

Perlahan senyum malu-malu terukir di bibir Athalla, pipinya seakan memanas, rasanya hatinya sedang bereuforia tinggi.

"I-- ini." Athalla menyentuh pipinya.

"Aaaaa---" Athalla bersorak riang, ia menempelkan tubuhnya memeluk tembok kelas dengan perasaan campur aduk.

Athalla celingak-celinguk, semoga saja kejadian tadi tidak ada yang menyaksikan. Bisa-bisa ia jadi bulan-bulanan satu sekolah.

"Oke Athalla, santai," Athalla menarik nafas dalam, mencoba menetralkan detak jantung juga mimik wajahnya yang merona.

"Rileks---" Athalla mengatur napasnya untuk menormalkan detak jantung.

"Argh-- Aaaaa--- kok gue seneng banget." Teriak Athalla heboh.

***

Sejak kejadian tadi pagi, Athalla dan Nara tidak bertegur sapa sama sekali, mereka larut dalam perasaan masing-masing. Nara dengan rasa malunya dan Athalla dengan perasaan canggungnya.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now