Penjelasan.

341 40 0
                                    

Coment, vote dan sher ke temen-temen kalian yah, biar aku seneng dan semangat lanjutnya:)

Athalla baru ingat tempat yang kemungkinan besar akan di datangi Nara.

Ia kembali menelusuri kolidor yang dilewatinya tadi dengan langkah besar.Benar saja dugaan Athalla, Nara pasti ke sana.

Athalla menghentikan langkah beberapa meter dari Nara, menatap gadis itu yang tengah di dekap oleh Kinan, Nara bahkan menangis sesenggukan dalam peluk Kinan. Athalla hanya diam, menyesali apa yang terjadi. Andai saja tadi ia ikut dengan Nara untuk membeli jus, pasti tidak akan bertemu Beby, jika pun bertemu Nara pasti mengerti jika itu hanya salah paham.

Athalla memutar tubuhnya berbalik arah, membiarkan Kinan menenangkan Nara di sana. Setidaknya hati Athalla sedikit lega karna Kinan berada di samping Nara untuk menemani dan menenangkan gadis itu, meskipun Athalla juga tak bisa bohong jika ia sebenarnya tidak suka.

Rasanya waktu berjalan begitu cepat bagi Athalla, padahal baru kemarin ia menemani Nara menggalau karna ulah Kinan dan hari ini, posisi itu di gantikan oleh Kinan karna kekonyolan Beby.

Bel berbunyi, semua siswa kembali ke kelas mereka untuk melanjutkan pelajaran.

Athalla dengan malas memasuki kelas, mendudukan bokong dengan wajah kusutnya.

Hampir 5menit sekali Athalla menoleh ke bangku Nara, namun tidak ada tanda-tanda gadis itu datang bahkan hingga guru kimia masuk.

Bel pulang berbunyi, tapi Nara tak kunjung datang juga. Athalla kembali dia buat cemas. Setelah guru kimia keluar dan Athalla memasukan buku-bukunya, ia segera menghampiri Jane.

"Nara kemana?" Tanya Athalla tanpa basa-basi.

Jane menoleh sebentar, "Gak enak badan, dia izin balik duluan di antar Kinan." Kata Jane sembari merapikan buku-buku Nara.

***

Athalla dengan langkah besar dan tergesa pergi ke parkiran, ia menumpangi motornya untuk segera pergi ke rumah Nara, memastikan bahwa gadis itu benar sudah pulang dengan selamat.

Beberapa meter dari rumah Nara, Athalla sudah mematikan mesin motornya. Gerbang rumah Nara terbuka sedikit tapi cukup jelas untuk melihat orang di depan terasnya.

Kinan, pria itu mengelus rambut Nara sembari bercakap sesuatu kepada gadis itu. Athalla cukup tenang sekarang, ia kembali menghidupkan mesin motornya lalu melajukannya menjauh dari rumah Nara.

***

Nara masih mencoba mencerna ucapan Beby yang ia dengar tadi, suaranya masih sangat terngiang di telinga Nara hingga saat ini.

Ia tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Athalla, padahal Nara yakin seratus persen bahwa Athalla tak mungkin melakukan hal bodoh macam itu. Tapi jika berpikir pakai logika, semua pasti bisa terjadi apalagi Athalla adalah seorang cowok normal yang pasti punya nafsu yang sewaktu-waktu sulit terkontrol.

"Ah, pusing."

Nara memukul pelan kepalanya, ia masih belum juga menemukan fakta yang sebenarnya.

"Athalla kenapa sih bego banget!" Maki Nara, penuh emosi.

Tetesan air mata kembali berjatuhan dari mata indahnya.

"Lebih bang**t dari pada Kinan ini mah."

Nara menarik guling dari kasur, memukulkannya berkali-kali dengan keras ke kasur.

***

Beby menatap getir benda kecil di tangannya. Ia sendiri tak tahu akan jadi apa kehidupannya setelah ini.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now