#012 Ashton (4)

2.2K 604 120
                                    

Waktu seolah terhenti saat salah seorang dari kawanan bandit tertusuk oleh tombak yang dibawa Daniel. Jake yang berada tepat di belakangnya terciprat oleh darah hingga mengotori wajah dan kemejanya. Jake melihat dengan benar, Daniel memang tidak dengan sengaja menusuknya tapi keadaan ini adalah yang terburuk.

"Beraninya kau!!" Lucas menggeram marah.

Daniel mengibaskan tombaknya ke samping hingga orang yang tertusuk tadi terlempar menghantam dinding dengan tidak berperasaan. Dia menyibak rambutnya ke belakang, "Padahal aku tidak ingin ada pertumpahan darah."

Amarah Lucas sudah di ubun-ubun. Pria itu mengangkat senjatanya lalu membidik Daniel. Tapi, belum sempat dia menarik pelatuk, tubuhnya terhantam oleh lantai yang dimanipulasi Daniel menggunakan kekuatannya.

"Paman Lucas!" panggil Jake. Sunghoon dengan segera membantu Lucas yang saat itu terkapar tidak sadarkan diri.

"Kau mengenal bandit-bandit ini, Jake?" Daniel berjalan mendekat ke arah Jake.

Jake memasang kuda-kuda. Dia merasa Daniel yang ada di depannya sekarang bukanlah Daniel yang selama ini dia kenal. Jake melirik Lucas sekali lagi dan mendapatkan tanda dari Sunghoon bahwa orang itu hanya pingsan.

"Apa kau adalah salah satu dari tentara revolusi?" tanya Jake, "Kenapa kau melakukan semua ini?"

"Itu bukan urusanmu, Nak. Kalau kau tidak ikut campur, aku akan membiarkan kalian pergi baik-baik."

Jake menyeringai, "Apa bedanya tentara revolusi dengan Central kalau kalian mencari simpatisan dengan kekerasan seperti ini?"

Sunghoon rasanya ingin sekali mengguyur kepala Jake dengan air dingin dari air terjun Klan Penjaga Kuil. Kenapa sifat tengilnya itu harus muncul di saat seperti ini?

"Kalau mereka tak mau, kau tidak bisa memaksanya," kata Jake.

"Kau benar. Tapi, itu tidak berlaku di tengah krisis seperti ini. Kami sudah mendapat ijin dari walikota dan orang-orang ini bersikeras untuk tidak ikut bergabung. Tidakkah itu menunjukkan betapa kecil rasa nasionalisme mereka?"

"Nasionalisme pantatmu!" cibir Jake, "Itu diktator namanya!"

Tangan Daniel tergerak untuk mencengkeram leher Jake dan mengangkatnya ke udara. Daniel menatapnya dingin. Anak ini terlalu banyak bicara, pikirnya.

"Begini-begini pendidikan yang ku terima sudah setara sarjana kerajaan," ejek Jake.

"Lepaskan, Jake!"

Tiba-tiba saja, Sunoo menyerbu di antara mereka dengan sebuah pedang. Daniel otomatis bergerak menahan serangan itu dengan tombaknya. Cengkeraman di leher Jake terlepas, membuat anak itu jatuh terduduk sambil terbatuk.

"Apa yang Mas Daniel lakukan?"

Daniel tidak menjawab dan fokus menghalau serangan Sunoo. Gerakan anak ini bagus juga, Daniel sampai berpikir bahwa Sunoo menerima pendidikan pedang bangsawan hingga setiap serangan sangat efisien dan tepat sasaran. Tapi, kemampuan Daniel masih berada di atasnya.

Hanya saja, ada sesuatu yang mengganjal; pedang punya Sunoo itu tidak terlihat seperti pedang. Kalau Daniel tidak salah, pedang itu seperti terbuat dari bahan yang sama dengan tombak yang dia pegang: teralis besi.

Dugaan itu Daniel buang jauh-jauh.

Awalnya,

Sampai ketika pedang Sunoo terlempar jauh, Sunoo melepas gelang peraknya dan mengubahnya jadi pisau. Dia melesatkan pisau itu ke kepala Daniel. Meskipun pisau itu meleset dan hanya menggores pipinya saja, Daniel membeku.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang