#017 Penyelamatan (3)

2.7K 657 30
                                    

Malam sebelum misi penyelamatan,

"Apa ini?" Sunghoon bertanya ketika Sunoo memberikannya sebuah bola emas aneh yang punya semacam tuas.

"Teleportasi."

"Hah?"

"Itu adalah harta keluarga Kak Hanbin dan dia berbaik hati meminjamkannya. Sebuah pusaka yang bisa digunakan untuk teleportasi. Singkatnya kau bisa pergi kemanapun yang kau mau hanya dengan memutar tuasnya. Tapi perlu diingat bahwa benda ini tidak bisa digunakan di dalam istana," jelas Sunoo.

Sunghoon memperhatikan pusaka itu seksama, "Kenapa kau memberikannya padaku?"

"Dari semua orang di sini," Sunoo berbalik pada tiga orang lain yang sedang tertidur pulas, "Ku pikir kau adalah yang paling bisa berpikir jernih dan mampu berkompromi mau seburuk apapun keadaannya,"

"Lalu?"

"Aku ingin minta satu hal," kata Sunoo.

Sunghoon menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Apapun yang terjadi, tetap utamakan tujuan kita yaitu menyelamatkan Heeseung."

Sunghoon menjatuhkan tubuhnya ketika mereka sudah berada di depan gerbang Kota Shin. Berusaha keras untuk tidak menangis karena dia telah melakukan kejahatan besar dan pantas dikutuk oleh dewa.

"Biar aku yang menjelaskannya pada Jake nanti," Jay menepuk punggung Sunghoon. Berusaha menenangkannya.

Namun, Sunghoon menggeleng, "Tidak, aku akan bertanggung jawab dengan caraku sendiri."

.

.

Jay dan Jungwon duduk di teras rumah Jay. Dalam diam memandangi kolam-kolam beserta tanaman bonsai kesayangan Jay yang terpajang di taman. Langit di atas mereka begitu cerah –berkebalikan dengan suasana yang mencekik mereka saat ini.

"Bagaimana keadaan Jake? Dia sudah bangun?" Heeseung datang dengan satu nampan teko dan beberapa gelas pendek.

Jay menggeleng, " Sunghoon menungguinya semalaman."

Menghela napas sebentar, Heeseung ikut duduk bersama mereka.

"Jangan merasa bersalah. Tidak satu pun di antara kita yang menyalahkanmu, Kak," ujar Jay pada Heeseung yang menekuk wajahnya.

"Meskipun kau bilang begitu, aku mana bisa bersikap seolah tidak terjadi apa-apa."

Jay tidak berniat menanggapinya lagi.

"Jungwon, besok atau lusa aku akan mengantarmu pulang. Kau bisa tersesat kalau pulang sendirian," Jungwon sebenarnya paling benci bila diremehkan, tapi dia sudah tidak punya banyak tenaga untuk membalas omongan Jay. Jadi, dia hanya mengangguk saja.

"Jay," panggil Jungwon, "apa Sunoo akan baik-baik saja?"

"Aku tidak tahu."

"Kau, kan, bisa meramal."

"Ya, akan ku coba nanti."

Bukannya tidak mau, Jay hanya takut bila visinya memberikan gambaran yang tak sesuai dengan harapannya.

"Jenderal yang kelihatan hebat itu sekarang sudah berbeda di mataku," kata Jungwon.

"Namanya Rodric," jawab Heeseung, "Selama di istana, aku berulang kali bertemu dengannya dan tak pernah sekali pun aku merasakan hal baik dari orang itu."

Jay menoleh kaget, "Benarkah? Lantas, kenapa dia bisa begitu berkarisma waktu aku melihatnya di turnamen gladiator? Visiku tidak menurun, kan, ini?" Jay lantas mengucek matanya dan mengerjap ribut.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now