#032 Hutang

2.1K 576 161
                                    

"Jake! Jake!" Sunoo berlarian di lorong rumah Jay dengan wajah riang dan menemukan Jake sedang berlatih menggunakan tongkat barunya di halaman bersama Sunghoon.

"Ada apa?" tanya Jake.

Sunoo mengambil gelang peraknya dan mengubahnya jadi pisau. Lalu, dia menggoreskan pisau itu ke lengannya sendiri.

"Sunoo, apa yang kau lakukan?!" Jake menjerit panik tapi Sunoo malah menunjukkan lukanya pada Jake dengan bangga.

"Lihatlah kecepatan penyembuhan ini!" luka Sunoo menutup dengan sendirinya, "Hutangmu sudah lunas, Jake!"

Jake membatu, begitu pula Sunghoon.

"Sepertinya memang tidak mungkin bagi dewa untuk menumpang hidup pada manusia," komentar Sunghoon canggung.

Tiba-tiba Jake terduduk lalu menangis keras sambil memukul-mukul tanah. Tingkah lakunya mengagetkan semua orang yang ada di sekitar mereka, tidak terkecuali Sunoo dan Sunghoon sendiri.

"Aku bahagia sekali!!!" Jake memeluk Sunoo dan melompat riang, "Sekarang kau akan baik-baik saja."

"Selamat Jake, Sunoo," Sunghoon ikut tersenyum bahagia.

"Maaf mengganggu drama kalian," Jay datang menginterupsi.

"Drama katamu? Coba kalau kau tahu," cibir Jake lalu mendatangi Jay dan membisikkan sesuatu di telinganya.

Setelah itu, Jay ikut menghambur ke dalam pelukan Jake dan Sunoo, "Aku bersyukur sekali! Malam ini bagaimana kalau kita bikin pesta? Aku akan jemput Jungwon sekarang juga."

Sunghoon hanya tersenyum kikuk pada beberapa pelayan yang memandang mereka aneh.

"Tapi, Jay, barusan kamu ada apa?" tanya Sunghoon.

"Oh, kau benar," Jay menunjukkan kertas yang sedari tadi dibawanya, "Ini adalah kabar baik yang lain!"

Jake dan Sunoo menyipitkan matanya pada kertas itu, "Adopsi?"

Jay mengangguk antusias, "Kami berhasil mendapatkan hak adopsi kalian!"

"Bagaimana bisa?"

"Sepertinya bangsawan yang datang ke sini kemarin yang melakukannya. Kakek menceritakan sedikit tentang kalian dan keinginannya untuk menjadikan kalian sebagai anggota keluarga," ujar Jay.

"Wah sekarang kita benar-benar jadi satu keluarga," Sunghoon bertepuk tangan kecil.

Namun, reaksi Jake dan Sunoo berbeda. Mereka berdua menatap surat adopsi itu dengan wajah suram.

"Kalian kenapa?"

"Jelas sekali ini adalah rencana mereka untuk membawa kami ke Tentara Revolusi," kata Jake.

"Kakekmu sudah melakukan perjanjian, mengerahkan tenaga penuh Klan Penjaga Kuil untuk membantu Tentara Revolusi," Sunoo menjelaskan, "Kalau kami berhasil diadopsi oleh kalian berarti tidak ada alasan bagi kami untuk mangkir bila diikutkan ke dalam rencana mereka."

Jake mengacak rambutnya gusar, "Padahal aku mau diam saja sampai para pemberontak itu berhasil menggulingkan kerajaan biar tidak buang-buang tenaga. Lagipula sangat tidak manusiawi mengikutkan anak-anak di bawah umur ke dalam perang."

"O-oh kau benar," Jay dan Sunghoon sama-sama menelan ludah.

"Ya sudahlah," Jake merangkul mereka, "Jadi anggota keluarga ini tidak ada ruginya. Mungkin aku dan Sunoo bisa sedikit kebagian harta warisan."

Dan akhirnya mereka melupakan rencana mereka untuk mengadakan pesta.

.

.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now