#038 Special Pusaka

2.1K 549 240
                                    

*judulnya aja yang special, tapi isinya sebenarnya tidak terlalu special juga

"Nah, bagaimana kami memilih pusaka?"

Kini, semua kotak pusaka sudah diangkut dari kereta Kei dan dijajarkan di salah satu ruangan. Kecuali, tiga pusaka yang baru saja Kei dapatkan tadi pagi. Sebelum bisa dipakai oleh pengguna baru, pusaka yang pemiliknya sudah mati harus dibiarkan terlebih dahulu selama sebulan.

Pusaka juga punya waktu untuk berduka.

"Kalian bisa memilih salah satu dari mereka sesuai dengan kemauan hati kalian. Aku tidak akan memberi tahu nama ataupun kegunaan dari pusaka-pusaka ini untuk menjaga kenetralan," jawab Kei.

"Tapi, bagaimana kalau kami memilih yang tidak cocok?" tanya Jay.

"Pasti cocok," Kei tersenyum mantap, "Pusaka itu pasti bisa dipakai oleh orang yang kuat dan punya keyakinan teguh."

"Oh, berarti maksudmu tentaramu tidak kuat dan tidak punya keyakinan yang teguh?" sindir Jake.

"Tidak begitu. Tentara revolusi juga ada, kok, yang pakai pusaka meskipun tidak semua. Hanya orang yang benar-benar punya kemampuan yang bisa menggunakan pusaka."

"Kalau aku boleh tanya, Euijoo yang pernah datang kesini dengan membawa senapan itu dia bangsawan, orang biasa, atau anggota klan?" Jay berjongkok dan mengamati satu per satu pusaka yang ada di sana.

Jake dan Sunoo bertukar pandang sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Klan Penjaga Kuil."

Tangan Jay yang hendak menyentuh salah satu pusaka terhenti, "Apa katamu?"

"Little Brown membutuhkan pengguna yang punya energi spiritual besar sebagai bahan bakarnya," jawab Sunoo, "Dan dari semua klan, yang punya energi spiritual paling besar adalah Klan Penjaga Kuil."

"Ironis sekali, ya?" kata Jake, "Dia bilang dia tidak pernah menginjakkan kakinya di Kota Shin dan sekalinya datang ke sini dia diperintahkan untuk memusnahkannya. Walaupun itu tidak terjadi pada akhirnya."

Mereka semua diam, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Kalau boleh menduga, mungkinkah Euijoo langsung mundur tanpa syarat waktu itu karena dia tidak tega pada klannya? Tapi, kondisinya juga tidak terlalu menguntungkan bila terus melawan.

"Jake, kau tidak memilih?" tanya Jungwon mencoba mencairkan suasana.

Jake menggeleng, "Tidak, aku sudah punya tongkatku."

"Oh, aku lupa," Jungwon menepuk jidat, "Sunoo?"

"Sudah punya."

"Hah?! Sejak kapan? Mana?"

"Kemarin, saat aku berbincang dengan Om Daniel, dia memberiku hadiah pusaka dan sekarang ada di kamarku. Nanti saja kalau mau lihat," jawab Sunoo riang.

Heeseung memerhatikan Jay yang memanyunkan bibir, "Jay," panggilnya.

"Apa, kak?"

"Kau sudah menemukannya, kan? Pusaka yang cocok untukmu,"

"Itu..." Jay menjeda perkataannya cukup lama sampai akhirnya mengangguk.

"Ambil saja."

Membuang napas sekali, Jay mengambil sebuah pusaka dari salah satu kotak yang terbuka. Semua orang yang berada di ruangan itu –kecuali Kei tertegun melihat pusaka pilihan Jay.

"Senjata yang panjang, bukankah itu tombak?" Jungwon menunjuk pada senjata yang dipegang Jay. Beberapa detik kemudian, Jungwon menutup mulut. Tombak, kan, senjata yang pernah membunuh Jay sebelumnya.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now