#045 Final Arc: Pemberontakan (7)

2.2K 546 220
                                    

Sebelum Jake menemukan Jungwon dan Niki...

"Anda tidak bisa kabur lagi, Yang Mulia!" ujar Kei begitu ia berhasil menyusul Taki dan menghalangi tepat di depannya.

Taki mundur takut-takut, "Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini?"

Bukannya menjawab, Kei malah tertawa keras, "Apa Anda bahkan tidak pernah mendengar nama saya? Perdana menteri sempat menyebutkannya tadi. Atau minimal dari keluarga mana saya berasal?"

Kei mencoba menelisik, tapi rupanya Taki benar-benar tidak tahu.

"Nama saya Kei, saya lahir dari keluarga bangsawan Rossen, ibu saya bernama Maria," Kei menjeda kalimatnya, "dan ayah saya bernama Victor –Raja ke-12 Stalzr. Ayah Anda juga."

"Bohong!" sergah Taki, "Aku hanya punya satu kakak laki-laki dan dia sudah meninggal!"

"Baik, anggaplah begitu. Toh, saya juga tidak begitu ingin menjadi kakak laki-laki Anda."

"Apa maumu? Kalau kau menginginkan tahta, sebaiknya jangan pernah memimpikannya! Aku akan–"

"Kenapa?" potong Kei, "Apa Anda akan membunuh saya juga? Seperti yang Anda lakukan pada putra mahkota?"

Mata Taki melebar lalu dia menggeleng cepat, "Huh? Aku tidak membunuhnya."

"Anda melakukannya,"

"Tidak!" Taki masih ngotot.

"Anda melakukannya, Anda tahu itu," Kei melirik pada luka kutukan Taki yang mengintip dari lengan bajunya, "Yang Mulia sadar betul dosa apa yang sudah Anda perbuat."

Taki mencoba menyembunyikan tangannya dan masih menggeleng pelan, "Tidak, kamu salah. Bukan seperti itu."

"Mengetahui sesuatu yang buruk terjadi, tetapi tidak melakukan apa-apa. Malah mengambil kesempatan darinya dan hidup berbahagia. Itu juga dosa besar, lho, Yang Mulia."

Apa artinya menjadi seorang pangeran kedua?

Hidup nyaman, makanan yang lezat dan pakaian indah yang selalu disiapkan tiap pagi, bermain selama seharian pun tidak akan ada yang menegur. Bahkan ketika seorang pangeran membuat masalah, orang-orang dengan lapang dada memaafkannya.

Namun, di balik itu semua, Taki sebagai pangeran kedua Kerajaan Stalzr hanyalah seorang anak-anak yang tinggal di balik bayang-bayang putra mahkota.

Orang-orang dewasa yang mendatanginya di pesta, mereka selalu bertanya, "Apakah putra mahkota dalam kondisi yang baik?", "Bagaimana kabar putra mahkota?", "Tolong sampaikan salam saya pada putra mahkota,"

Semuanya hanya soal putra mahkota yang bijaksana dan dicintai oleh seluruh negeri.

Taki ingat waktu kecil ayahnya selalu menggendong dan memanjakannya, tapi ketika usianya bertambah dewasa sepertinya raja lupa kalau dia masih punya anak selain putra mahkota. Bahkan di ulang tahun Taki yang ke-9, ayahnya hanya mengirim banyak sekali kotak besar berisi kado tanpa sekalipun berkunjung ke tempat Taki untuk sekedar mengucapkan selamat.

Jadi, apa salah bila Taki merasa sedikit marah pada putra mahkota? Dia membuat Taki dilupakan dan meninggalkannya di belakang.

Kenapa pula mereka harus dilahirkan dari ibu yang berbeda? Membuat Taki enggan untuk dekat dengan kakak laki-lakinya itu. Dan kalau pun memang terpaksa harus beda ibu, kenapa ayahnya tidak menikah lagi lalu punya satu pangeran atau putri yang lain? Agar Taki tidak terlalu terlihat menyedihkan seperti ini.

Putra mahkota adalah pemuda yang pasti diidamkan semua orang. Bijaksana, tampan, tinggi, dan punya keterampilan berpedang yang baik. Dia juga terkenal sebagai seorang pemuda yang cerdas dan ramah.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now