#030 Bimbang

2.2K 568 97
                                    

Mungkin karena sudah tidur selama sepuluh hari penuh, Jake jadi tidak mengantuk. Dia memiringkan tubuhnya, menatap tongkat emasnya yang bersandar di pojok ruangan. Berkilauan tertimpa cahaya bulan.

"Jake," panggil Sunoo, "Tidak bisa tidur?"

"Mn."

"Aku juga."

Mereka diam dalam posisi yang sama untuk beberapa menit ke depan. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Aku," Jake agak ragu, "Apa aku salah mengartikannya?"

"Tentang apa?"

Penjelasan Jay saat di dalam gua waktu itu, Jake mengerti tapi juga tidak mengerti.

Lebih tepatnya, Jake berusaha untuk tidak mengerti. Dia memilih tetap pada prasangkanya yang abu-abu. Enggan untuk bertanya karena Jake tahu jawaban dari prasangkanya itu akan menakutinya.

"Jay itu berlebihan. Dia pasti kebanyakan baca dongeng atau mitologi."

Sebenarnya Sunoo tahu kemana arah pembicaraan ini, tapi dia membiarkan Jake memutar-mutar perkataannya sendiri. Kan, Jake memang selalu begitu.

"Dewa? Jangan mempermainkanku. Aku ini manusia," Jake mengeratkan selimutnya, bibirnya gemetar.

"Jake, kamu itu bukan dewa atau pun manusia."

"Huh?"

"Jake yang di sini adalah Jake."

Jake dapat melihat wajah tersenyum Sunoo di sampingnya dengan jelas di bawah sinar rembulan.

"Mau manusia atau bukan manusia, bagaimana pun wujudmu, Jake tetaplah Jake."

Itu hanya kalimat sederhana, tapi satu kalimat itu cukup untuk meredakan semua perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya.

"Tapi, kalau aku beneran dewa berarti aku tidak berasal dari dunia ini, dong," Jake terduduk dengan rambut berantakan, "Itu kau tau kan, dewa itu tinggalnya di langit."

"Lalu?"

Jake menunduk lagi, "Aku hanya berpikir, apakah pergi ke Pulau Olympus itu masih akan ada artinya? Bagaimana kalau sesampainya di sana, aku tidak menemukan apa-apa? Kalau memang begitu akhirnya, apa yang harus ku lakukan?"

"Pasti ada artinya. Memang kau anggap apa teman-temanmu ini?" Jay tiba-tiba muncul, berdiri di tengah pintu, "Oi, jangan mendadak galau begitu dan tegaslah seperti Jake yang biasanya."

"Jay..."

"Apa tujuanmu datang ke Olympus?" tanya Jay.

Jake menunduk tidak percaya diri, "Pulang?"

"Sekarang ganti saja tujuanmu. Bukan datang ke Olympus untuk pulang," Jay melipat tangannya di dada, "Tapi, datang ke Olympus lalu pulang."

Jake mendongak menatap Jay.

"Seandainya di Olympus nanti kau tidak menemukan apa yang kau cari, kau tahu, kan, kemana tempatmu seharusnya pulang."

"Kadang kau itu bisa mengatakan hal yang bagus juga, ya," kata Jake.

"Hei, jangan meremehkanku," gertak Jay, "Omong-omong, aku ke sini karena Kak Heeseung ingin membicarakan sesuatu."

"Tengah malam begini?" Jay mengangguk.

Menuruti perkataan Jay, Jake dan Sunoo ikut berkumpul di ruang keluarga. Sudah ada Heeseung dan Sunghoon di sana.

"Aku mengira kalian tidak akan bisa tidur dan sepertinya itu benar," ujar Heeseung.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now