#013 Selamat Datang di Central (2)

2.7K 694 41
                                    

Kedai itu tidak terlalu besar, interiornya sederhana dengan lampu yang tampak remang-remang. Ada cukup banyak pelanggan. Sebagian besar adalah orang-orang berwajah keras dan garang dengan tubuh berotot. Pelanggan kedai ini kebanyakan berprofesi sebagai pegulat atau pandai besi.

"Selamat datang!"

Sunoo dan Jake tersenyum pada orang itu.

"Jake! Sunoo!" orang itu menghampiri mereka terburu-buru. Dengan sigap menarik mereka ke sebuah ruangan bertuliskan VIP.

"Apa yang kalian lakukan disini? Ku kira kalian sudah benar-benar pergi dari Central. Kenapa kalian kembali? Kalian tidak berhasil kabur, ya? Bagaimana keadaan kalian selama ini? Aku benar-benar khawatir setelah kalian menghilang setahun lalu,"

"Tolong tenanglah dulu. Tanyanya satu-satu, ya."

Orang itu menarik napas panjang lalu menghembuskannya pelan, "Maaf, aku terlalu terkejut dengan kedatangan kalian."

"Oh, iya. Perkenalkan ini Kak Hanbin. Dia yang membantu kami selama di Central, dia sudah seperti kakak kandung kami sendiri," ujar Sunoo memperkenalkan orang yang dipanggilnya Hanbin.

"Jake, Sunoo, apa yang terjadi? Siapa mereka?"

Jake dan Sunoo menceritakan perjalanan mereka sampai ke sini pada Hanbin. Sesekali menambahkan beberapa detail lucu yang membuat Hanbin tertawa meskipun tidak sedikitpun kekhawatiran itu hilang dari sorot matanya.

"Jadi, Kak Hanbin apakah kau punya informasi mengenai Miko di kota ini?"

"Sempat ada berita yang beredar di kalangan pelanggan tentang Miko yang datang ke ibukota beberapa waktu lalu. Mereka mengatakan beberapa hal soal kondisi spiritual raja."

Jay berdiri dari duduknya, "Maksudnya? Mereka membawa kakakku demi kepentingan pribadi raja begitu?"

Hanbin menggeleng, "Aku tidak berani mengomentari apapun karena itu semua hanya sebatas kabar burung."

"Tapi kabar burung di sini justru jauh lebih terpercaya daripada pengumuman resmi dari kerajaan," sahut Jake.

"Jake," tegur Sunoo, "lalu apakah Kak Hanbin tahu dimana Miko itu berada?"

Hanbin diam.

"Kak, jangan bertingkah seolah tidak tahu,"

"Aku hanya takut," Hanbin menatap mereka sedih, "Miko pasti ada di dalam istana. Itu tidak akan mudah untuk kalian. Jika tertangkap, kalian bisa dikirim ke Tartarus bahkan dihukum mati."

"Tartarus?" tanya Jungwon.

"Penjara bawah tanah Central. Orang bilang sekali masuk kesana, seumur hidup kau tidak akan melihat matahari lagi."

Hanbin beralih fokus pada Jake dan Sunoo, "Aku tahu Tartarus tidak akan menakutkan bagi kalian, tapi kemungkinan terburuknya adalah kalian akan dibawa ke tempat itu lagi. Jake, Sunoo, ku mohon kalian sudah sejauh ini jangan melakukan tindakan yang ceroboh."

"Lalu kalian juga. Kalian adalah harapan klan kalian, tidak akan ada yang memanggil kalian pahlawan meskipun kalian melakukan hal ini."

"Tidak," potong Jay cepat, "Kalau saya berhasil melakukannya, saya akan memanggil diri saya sebagai pahlawan. Saya akan jadi pahlawan untuk klan saya. Saya sudah di sini, tidak ada jalan untuk mundur lagi."

Sunghoon mengangguk, "Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikan keluarga Jay yang telah membesarkan orang asing seperti saya. Saya sudah mengabdikan seluruh hidup saya untuk keluarga ini."

"Aku juga!" kata Jungwon tidak mau kalah, "Selagi masih hidup, Yggdrasil dan klanku akan baik-baik saja. Mati pun Yggdrasil pasti sudah memilih penggantiku."

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now