#015 Klan Es (2)

2.2K 589 156
                                    

"Ayo, cuma segitu kemampuanmu?"

Jay rasanya ingin pingsan saja.

Kenapa rumahnya jadi seperti tempat penitipan anak-anak begini? Tadi pagi sekali, Jungwon datang ke rumahnya bersama satu kantong penuh buah persik. Lalu, dia melihat entitas lain yang tidak dikenalinya di rumah Jay.

Tidak perlu berkenalan lebih jauh, setelah sarapan, Jungwon mengajak Kangmin untuk berduel.

"Rasakan ini!" Jungwon memukul tangannya ke tanah lalu muncullah akar-akar tajam yang bergerak cepat ke arah Kangmin, namun Kangmin berhasil menghindarinya. Dia melompat-lompat dengan gesit di atas akar-akar itu, membuat Jungwon semakin kesal.

"Jungwon pasti merasa perannya di rumah ini direbut oleh anak baru itu," komentar Jake.

Jay masih sibuk berteriak agar mereka berhenti, sedangkan Sunoo malah menonton sambil menikmati teh bersama Heeseung.

"Peran? Peran apa?" Sunghoon bertanya.

"Adik kecil yang manis,"

Sunghoon mendengus, "Seperti si Kangmin itu akan tinggal di sini saja. Besok akan ku usir dia."

Siapa yang mengira pendengaran Kangmin sangat tajam sehingga dia bisa mendengar perkataan Sunghoon. Kangmin mengurungkan niatnya untuk menyerang Jungwon.

Jungwon yang sudah pasang perlindungan merasa aneh karena tidak ada serangan datang kepadanya. Saat dia menurunkan tamengnya, dia melihat Kangmin menangis. Dia menoleh ke tempat Sunghoon duduk, lalu berjalan kesana.

Plak!

"Wah, katanya Klan Penjaga Kuil itu beradat dan menjunjung tinggi sopan santun. Kejam sekali mulutmu itu!"

Terhitung tiga orang dari Klan Penjaga Kuil yang mendapat tamparan keras dari Jungwon. Dan mereka semua berasal dari keluarga utama.

Sunghoon terdiam merasakan pipinya yang panas. Ada yang salah dari perkataannya? Memangnya Kangmin itu siapa? Dia hanya orang asing yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka. Bahkan Jake dan Sunoo pun terlihat tidak peduli.

Jake turun untuk menghampiri Kangmin, "Sebenarnya kami juga kasihan –tidak kami kagum denganmu yang rela menempuh jalan berpuluh-puluh kilometer sendirian demi menjemput bantuan untuk klanmu. Tapi, bila Sunghoon tidak mau membantu, itu haknya. Kami tidak bisa pergi begitu saja, kami juga masih punya masalah yang tidak terselesaikan di sini."

"Tolong, jangan terlalu berharap pada kami," Jake hanya menepuk kepala Kangmin sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah bersama yang lainnya.

Dengan langkah pelan, Jungwon memberikan sebuah persik pada Kangmin, "Kuatlah."

.

.

Terdengar derap langkah kaki di lantai rumahnya, membuat tidur Jay terganggu. Dalam hati dia menyumpahi siapapun yang berlarian di lorong malam hari begini. Ketika Jay duduk dari tidurnya, pintu kamarnya dibuka kasar.

"Jake..." rengek Jay dengan suara serak, "Ini sudah malam!"

Tidak menjawab, Jake malah menarik kerah baju Jay, "Dimana Sunoo?" tanyanya dengan napas memburu.

"Hah? Mana aku tahu," Jay yang masih setengah tidur sama sekali tidak menangkap maksud Jake. Sampai sebuah tamparan mendarat di pipinya, mengembalikan kesadarannya sepenuhnya.

"Dia menghilang!"

"Apa katamu?" Jay menyambar jubah untuk menutupi pakaian tidurnya yang tipis lalu berkeliling ke penjuru rumah.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now