#023 Dataran Putih (1)

2.4K 580 95
                                    

*episode baru, tapi masih di tempat yang sama

"Saat aku sadar, semuanya sudah terlambat. Aku tahu ini sudah tidak bisa diperbaiki hanya dengan aku bicara. Ada militer di balik pengkhianatan Pedro dan Klan Es mungkin tidak akan mampu mengatasinya. Makanya aku pergi ke Selatan," ujar Kangmin mengakhiri cerita panjangnya.

Awalnya, Sunoo mengira Kangmin adalah anak yang gegabah dan ceroboh. Tapi dari cerita ini, Kangmin ternyata justru punya pandangan yang jauh mengenai tindakannya dan bagaimana tindakannya itu akan memengaruhi orang lain.

Kangmin mampu mengukur seberapa kemungkinan klannya bisa bertahan bila dia mengambil keputusan dan kedatangannya ke Selatan bukanlah sesuatu yang sepenuhnya keliru.

"Melihat militer tidak membuat perkembangan yang signifikan pada rencana mereka, sepertinya es penghalang yang kau buat di gua itu cukup efektif untuk menahan mereka," kata Daniel.

Kangmin mengangguk, "Itu adalah teknik khusus milikku. Es abadi. Es itu tidak bisa dihancurkan oleh siapapun –kecuali dewa tentunya, hanya aku sendiri yang bisa menghancurkannya atau mereka harus mengambil nyawaku agar es itu meleleh."

"Kemungkinan Pedro sudah tahu bahwa kau masih hidup karena es itu tidak bisa dihancurkan," ujar Sunoo.

"Kau benar. Makanya, aku harus segera ke sana. Menghentikan perseteruan di klanku dan dengan kekuatan kalian aku ingin melindungi klanku dari militer. Aku benar-benar memohon agar kalian mau membantuku," Kangmin memegangi kedua tangan Sunoo erat.

Daniel berdiri, "Baiklah, kalau begitu ijinkan Tentara Revolusi meminjamkan kekuatan juga."

"Om Daniel!" pekik Sunoo kegirangan.

"Lagipula, itu memang tujuan kami datang ke sini. Kami tidak bisa membiarkan militer berbuat seenaknya."

.

.

Mereka tidak mau menunggu lebih lama. Tepat di pagi hari, Daniel menyiapkan seluruh tentara dan senjata yang mereka miliki.

Tentara Revolusi punya semuanya; pasukan yang kuat yang terdiri dari berbagai macam manusia dan klan, senjata tingkat tinggi –beberapa khusus dibuat oleh pengrajin Ashton untuk Tentara Revolusi dan tidak pernah didistribusikan sebelumnya, lalu tentu saja orang-orang hebat seperti Daniel yang mengatur bagian belakang.

"Kau yakin ingin membawanya?" tanya Daniel sambil membantu Sunoo memasukkan Jungwon ke dalam mobil, "Aku bisa menjaganya di sini dengan aman kalau kau mau."

Sunoo tersenyum, "Tidak apa-apa. Aku terlalu banyak merepotkanmu. Selain itu, aku harus menunjukkan pada yang lain bahwa Jungwon baik-baik saja. Jay pasti sangat frustrasi karena dia bisa merasakan nyawa Jungwon yang terputus."

"Baiklah. Omong-omong soal perkataanku semalam, tolong kau pertimbangkan, ya?"

"Sunoo, kau istirahatlah di tendamu," tegur Daniel pada Sunoo yang bukannya tidur malah membantu para tentara revolusi memasok amunisi ke dalam truk.

"Kalau om yang meminta baiklah," Sunoo menurunkan krat berisi granat ke atas tanah, "Tentara revolusi kerjanya cekatan sekali. Kalian tidak segan untuk langsung bertindak."

"Tentu saja. Di sini penanggung jawabnya adalah aku," kata Daniel bangga, "Aku sudah ditegur karena kinerjaku yang buruk sewaktu di Ashton. Aku harus memperbaikinya."

"Tentara Revolusi benar-benar ada di pihak kami, kan?"

Daniel terdiam sebentar mendengar pertanyaan Sunoo, "Aku tidak bisa menjanjikan hal yang baik. Tapi, aku jamin Tentara Revolusi ada di pihak klan dan tujuan kami hanyalah satu; mengakhiri era kerajaan ini."

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now