#025 Dataran Putih (3)

2.2K 600 90
                                    

Desa Nenek Kiyo adalah pemukiman terakhir yang dimiliki oleh Klan Es. Militer rupanya tidak mau menunggu lama dan langsung menyerang setelah mereka memastikan bahwa Keluarga Vant tidak akan ikut campur. Namun, siapa sangka ada Tentara Revolusi yang berdiri di sana. Membantu dan memastikan bahwa militer tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Nicholas," setelah memberi arahan secukupnya, Sunoo berlari ke tempat Nicholas.

Nicholas yang baru saja akan beraksi seperti Sunghoon dan Jake di depannya, harus berhenti sejenak, "Apa?"

"Aku butuh tameng, sebuah tembok atau benteng. Bila desa ini hancur maka semua ini tidak akan ada artinya. Aku tidak tahu, tapi Kak Hanbin bilang aku bisa memintanya padamu."

Nicholas melirik sekilas pada Hanbin yang melambai kecil padanya, lalu menghela napas, "Anak-anak, geser benda besar itu menjauh sedikit saja."

Meskipun tidak senang dipanggil 'anak-anak', Jake dan Sunghoon mengerahkan segala kemampuan untuk mendorong tank-tank itu menjauh dibantu oleh beberapa orang petarung dari Klan Es.

Sejak datang ke sini, ada satu hal yang selalu membuat Jake heran; rata-rata pria Klan Es punya tubuh kuat dan berotot tapi kenapa Sunghoon dan Kangmin tidak begitu? Apa karena mereka berdua terbiasa hidup nyaman?

Orang-orang Klan Es berjuang untuk bertahan hidup di tengah udara yang dingin dan keras. Sedangkan, Kangmin adalah seorang tuan muda yang sangat dimanja oleh kakak laki-lakinya dan mungkin oleh seluruh keluarga besarnya. Sedang Sunghoon juga hidup di tengah lingkungan yang hangat dan sumber daya berlimpah bersama keluarga Jay.

Jake terlalu tenggelam dalam pikirannya, hingga terlambat menyadari bahwa saat ini suara tembakan dan tinju berhenti sejenak. Di balik punggungnya, Nicholas sedang berjongkok dan mengeruk tanah menggunakan jarinya. Lalu, sebuah dinding keras dan tebal yang terbuat dari tanah dan bebatuan berdiri tegak di depan pintu desa.

"Apa-apaan kekuatan itu?" ujar Jay tidak percaya, "Dia membangun benteng dalam sekejap mata!"

Benteng yang dibuat Nicholas memang tidak serapi dan seindah benteng pada umumnya, tapi itu cukup kokoh untuk melindungi desa dari serangan meriam.

"Klan Hunter dan Klan Elve itu bertetangga, mereka punya berkat yang mirip. Satunya diberkati alam dengan kemampuan mengolah tanaman dan satunya diberkati dengan kekuatan mengendalikan tanah," jelas Hanbin.

"Nicholas, jangan bilang padaku kalau kemampuan Klan Hunter mencari bahan tambang langka itu dengan cara seperti ini," kata Sunoo saat Nicholas berdiri lagi dari posisinya.

"Kami melakukan manipulasi stuktur tanah sehingga kami tidak perlu bersusah payah merongrong di gua sempit," lanjut Nicholas. Dia mengambil sebuah batu seukuran tangan lalu meremasnya sampai hancur jadi debu, "Klan kami adalah yang terbaik dalam urusan kekuatan fisik."

Nicholas melompati tembok yang dia buat lalu berdiri di atasnya, "Gunakan tentara revolusi dengan baik. Mereka bukan orang sembarangan atau pasukan ecek-ecek seperti militer kerajaan."

Mendengar hal itu, Sunoo menoleh ke belakang.

"Komandan, setelah ini apa lagi?"

"Aku bukan komandanmu!" bentak Sunoo.

Tapi, yang Nicholas katakan itu benar.

Regu yang diminta Sunoo untuk melawan militer yang datang pada mereka sudah menyelesaikan semuanya dengan hasil dimana semua prajurit militer itu tewas terbunuh dan mengotori tanah bersalju dengan genangan darah dan mayat.

Semua itu dilakukan dalam hitungan menit.

Sunoo tidak tahu apakah dia harus tersenyum atau ketakutan sekarang. Kenapa Daniel memercayakan orang-orang seperti ini padanya?

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now