#022 Invasi (1)

2.7K 635 28
                                    

"Jake, kau serius akan membantu kami?"

"Ya," jawab Jake dengan mantap.

"Bukankah kau harus segera menjemput Sunoo?" tanya Sunghoon memastikan.

Jake berpikir sebentar, "Kau benar, tapi aku masih punya urusan yang belum diselesaikan di sini. Ku pikir Sunoo juga akan senang jika aku melakukannya. Lagipula, habis ini aku tidak akan bisa bertemu kalian lagi."

"Apa maksudmu?" Jay mencengkeram pundak Jake dengan tidak sabaran, "Bukankah aku masih punya hutang pada kalian? Mengantar kalian ke Pulau Olympus sebagai imbalan membawa kakakku pulang."

"Anggap saja lunas, tak apa."

"Kalau kau bersikeras membantu kami, maka aku juga akan berusaha menepati janjiku, Jake."

Keputusan Jay final. Tidak dapat diganggu gugat. Akhirnya, hari itu mereka habiskan dengan menyiapkan rencana untuk melindungi Kota Shin dari gempuran pasukan militer.

Pertama, mempersiapkan para pemuda Klan Penjaga Kuil yang mampu bertarung dan punya api yang cukup besar untuk membakar pakaian besi.

Heeseung berlarian dari Kuil Utama menuju rumah dengan tangan penuh gulungan yang bisa jatuh menggelinding kapan saja. Gulungan itu berisi doa-doa dan teknik pengendalian api yang telah lama berdebu di dalam perpustakan kuil.

Selama puluhan tahun, Klan Penjaga Kuil hidup dalam perdamaian sehingga praktek beladiri dan seni api mereka tak digunakan secara maksimal, hanya sebatas untuk keperluan ritual saja.

"Ternyata kita punya teknik sebanyak ini," kata Heeseung.

"Aku sudah panggil semua kenalanku di kota!" di waktu yang sama Sunghoon juga kembali dengan kabar baik. Jay bergegas mengikuti Sunghoon untuk menjelaskan semua kondisinya sekaligus berlatih bersama para pemuda.

Kedua, mengirim Jungwon pulang ke Midgard.

"Heh, aku mau bantu kalian!" protes Jungwon tidak terima.

"Dengarkan," Jake yang sedang dalam mode serius langsung membuat Jungwon menutup mulutnya, "kau ku suruh pulang bukan untuk main-main atau beristirahat di rumahmu karena klanmu juga sedang jadi sasaran."

Jungwon terkesiap.

"Kalau kau hanya bertemu Niki kemarin, tak masalah. Tapi, Rodric melihat wajahmu. Dia adalah orang yang sudah bertemu dan bercengkerama dengan puluhan bahkan ratusan anak dari klan yang berbeda. Tak mungkin dia tidak mengenalimu sebagai Klan Elve bahkan Sunghoon yang besar di Klan Penjaga Kuil saja pasti sudah dikenalinya sebagai pengendali es."

"Jadi, maksudmu mereka akan menghancurkan klanku juga?" Jungwon mencebik dan hampir menangis.

"Aku yakin mereka tidak sebodoh itu untuk memusnahkan klan penghasil makanan. Mereka tahu mereka tidak bisa hidup tanpa sayur dan rempah-rempah."

"Berarti militer hanya akan sekedar mengancam?" tanya Sunghoon.

Jake mengangguk, "Kemungkinan terburuknya mereka akan melukai beberapa orang sebagai peringatan, lalu membawa Jungwon untuk dijebloskan ke Tartarus."

"Aku tidak mau," Jungwon menggeleng kasar, "Katakan padaku bagaimana caranya agar semua itu tidak terjadi."

"Mudah saja," kata Jake sambil tersenyum, "Kau hanya perlu menggunakan kemampuan bicaramu."

Ketiga, membuat benteng perlindungan.

"Klan kami sudah punya benteng," kata Jay.

Kali ini mereka memeriksa keadaan benteng Kota Shin dengan berjalan di sekelilingnya. Jake menekan temboknya lalu mencoba mendorongnya.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDWhere stories live. Discover now