#047 Final Arc: Pemberontakan (9)

2.5K 599 369
                                    

*double update karena saya bahagia menemukan pie susu di dekat kasir Indom*r*t

Akhirnya Sunoo berhasil mencapai langit di atas inti istana. Dengan muka memerah dan napas terengah-engah, Sunoo berusaha agar tangannya tak gemetaran. Dia tidak ingin mengacaukan tembakannya yang terakhir.

"Berapa lama es mu bisa bertahan, Kangmin?" tanya Sunoo pada Kangmin yang mulai kelelahan. Meskipun dia adalah pusat klan, Kangmin juga punya batas untuk kapasitas esnya. Sunoo menanamkan peluru ke setiap arah dan sudut, memaksa Kangmin membuat banyak sekali jalan es untuk itu.

"Setidaknya, akan ku pastikan ada cukup waktu sampai kau menyelesaikan tugasmu."

Sunoo mengangguk, dia berlutut untuk memperkuat pegangannya. Kakinya sudah terlalu gemetar untuk dipakai berdiri. Sunoo menarik pelatuk rahasia yang dibuat oleh Lucas.

Kelima laras senjata Sunoo terbuka, melebar dan dari tengah muncullah satu lagi laras tersembunyi. Laras baru itu adalah hasil modifikasi Lucas yang dibuat khusus atas permintaan Sunoo. Dia punya diameter yang sedikit lebih besar ketimbang kelima larasnya yang lain.

Sunoo menarik napas, fokus mengarahkan bidikannya pada inti istana di bawahnya. Dia berada dalam posisi itu cukup lama hingga Kangmin merasa heran, apa yang Sunoo tunggu?

Pertanyaan itu terjawab tatkala terjadi ledakan kecil di salah satu bagian inti istana. Ledakan kecil itu merembet ke samping, menciptakan efek domino dengan arah yang sama seperti saat Sunoo menembakkan peluru-pelurunya tadi.

Ledakan demi ledakan itu memunculkan tiga efek tambahan. Pembekuan, pembakaran, juga akar-akar tanaman yang mengikat dan melumatnya sampai hancur. Itu adalah peluru yang dibuat dari menanam kekuatan Jay, Jungwon dan Sunghoon ke dalamnya. Beberapa peluru juga memberikan sengatan listrik yang cukup untuk membuat lubang di beberapa sisi inti istana –dibuat dari derita Jake yang tubuhnya mengurus dan tidak bertenaga selama sebulan terakhir.

Serangan itu memberikan pengaruh yang besar untuk membuka jati diri inti yang sebenarnya. Di balik gumpalan kutukan berwarna ungu, terdapat inti istana sejati berwarna putih seperti telur.

Itulah yang jadi sasaran utama mereka.

Sunoo menarik pelatuk dan satu-satunya pasak ditembakkan dari laras tambahan. Pasak itu menancap di inti putih dengan sempurna.

Pada waktu yang sama, awan hitam muncul di langit. Warnanya jauh lebih gelap dan abu-abu dari badai manapun dan disertai dengan kilatan-kilatan petir yang mencekam. Di bawah sana, Jake bergerak sesuai insting. Dia melempar pedangnya lalu mengambil tongkatnya dan dia angkat ke udara.

Jake menutup mata, memastikan agar pusaran petirnya akan terkonsentrasi tepat di atas inti istana. Tujuan dari dipasangnya pasak itu adalah sebagai pemicu, sekaligus memusatkan petir Jake agar efeknya tidak merambat kemana-mana.

"Ada baiknya kita pergi dari–" belum sempat Kangmin menyelesaikan perkataannya, dia sudah kehilangan kesadarannya terlebih dahulu.

Tentu saja Sunoo panik, kalau Kangmin pingsan dia bisa ikutan jatuh karena esnya meleleh, "Kangmin sialan!" umpat Sunoo saat kini tubuhnya sudah jatuh bebas menuju tanah dari ketinggian puluhan meter.

"Hup!"

"Sunghoon!"

"Untung aku tepat waktu," Sunghoon membantu Sunoo dengan menahan tubuhnya menggunakan es sebelum tubuh Sunoo hancur menabrak bumi. Sedangkan, Kangmin juga sudah ditangkap dengan pohon yang dibuat Jungwon di sisi lain.

"Terima kasih!"

Perhatian mereka alihkan pada pusaran awan Jake yang siap melepaskan petir berkekuatan besar. Angin di sekitar mereka berhembus makin kencang, bahkan badai datang di seluruh langit Central. Orang-orang berbondong-bondong berlindung ke dalam rumah mereka, memeluk anak-anak mereka dan mengamankan apapun yang menurut mereka berharga.

CLANS| ENHYPEN ft. I-LANDМесто, где живут истории. Откройте их для себя