/24.11.18/ ○ 17:00

4.4K 754 323
                                    

¦it's kinda cute tho¦



Ron sungguh ingin melempar Riko dengan sepatunya. Setibanya di resto (demi Tuhan, Ron tidak mengerti) entah kenapa bedebah itu memilih untuk duduk di sampingnya. Kemudian tangannya menggerayangi celana Ron.

"Lo ngapain—"

"Siniin hape lu sebentar."

"Nggak."

"Balik ke grup."

"Nggak!"

Sementara kedua anak Adam itu sibuk berselisih mesra, Miranda mengabaikannya dengan menggulir linimasa media sosial.

"Singkirin tangan lu—anjir Riko!"

Ron mencekal pergelangan tangan yang berhasil merangsek masuk ke saku celananya. "Minggir," desis Ron.

Dan Riko, seperti biasa, selalu melakukan kebalikan dari apa yang diperintahkan. Tangannya merogoh semakin dalam. Berusaha meraih ponsel Ron, tetapi kemudian menemukan sesuatu yang lebih menarik.

"Kantong lo ... bolong?"

"Bang-SAT!"

Ron merinding disko. Otomatis menginjak kaki Riko ketika merasakan jemari pemuda itu melakukan kontak langsung—mencolek—pahanya.

Duk.

"Argh."

"Kalian berdua kenapa sih?"

Ron dan Riko buru-buru saling buang pandang ketika Miranda (dan juga seisi rumah makan, sepertinya) melempar tatapan ganjil pada mereka.

Untungnya caller di meja mereka segera berbunyi untuk mengalihkan isu. Ron langsung berdiri dari kursi. Hendak menawarkan diri untuk mengambilkan pesanan mereka. Sekaligus ingin melepaskan diri dari gangguan Riko.

Begitu Ron beranjak, Riko beralih pada Miranda. Berujar usil. "Tumben dia mau lo ajak jalan tanpa kedok apa-apa."

"Cuma buat permintaan maaf." Miranda mendengus. Mendelik galak ketika Riko ancang-ancang ingin menertawakannya. "Tuh anak aneh emang."

"Emang."

"Plin-plan nggak jelas. Sengaja ngelakuin sesuatu yang buruk tapi pasti langsung kepikiran. Terus langsung nyesal." Miranda tersenyum kecut. Hapal betul siklusnya. "Langsung nyariin lo buat minta maaf. Rada bego emang," Ia mengerang kesal. Berusaha tidak terdengar seperti gadis kasmaran yang denial tapi tidak bisa, "tapi...."

Tapitapitapiiii

.

"... tapi rada lucu juga."

"Tapi rada lucu juga."

.

Oh? Miranda menatap Riko aneh.

.

Ron baru saja kembali dengan nampan di tangan ketika Miranda dan Riko berpandang-pandangan.

Ron mengernyit. CLBK apa gimana.





"Bodo amat. Lu lama banget ya gue pulang lah. Lo pikir gue sopir lo apa. Mana uang makan siang aja nggak dapet."

"Wop—oke, gue cuma bercanda. Nggak. Santai, anjir. Nggak mungkin gue ninggalin adek gue yang tercinta."

Terdengar suara muntahan keras di ujung panggilan.

"Gue lagi di 4Fingers, tadi ketemu temen. Lo dimana, Rein? Masih di Mr. DIY? Mending lo yang samperin gue ke lantai 2. Ah, atau langsung turun ke basement aja. Lo ingat di mana gue markirin mobil tadi kan? Ck, dasar."

Sementara bertelepon dengan adiknya, Riko ternyata masih punya cukup fokus untuk menghindarkan ponsel yang berhasil dirampasnya dari tangan Ron yang berusaha mengambil balik.

"Yaudah, gue tunggu di atrium aja. Iya, iyaa." Telepon ditutup. "Oke. Sampai di mana tadi-—oh iya, berapa pin lu?"

"Mending lo balikin sekarang selagi gue masih sabar." Ron menahan diri sebisa mungkin. Dia tidak ingin menciptakan keributan di tempat umum.

Sayangnya, Riko mana peduli. "Ayolah. Berapa pinnya?" Lalu dengan pedenya ia mencoba memasukkan tanggal lahirnya karena Ron tidak kunjung menjawab.

Alhasil, ia harus kembali menunggu selama tiga puluh detik.

"Kalo lo nggak mau ngasih tahu, gue bawa pulang nih hape."

"LO—"

Miranda yang jenuh akhirnya iseng menyeletuk, "Bulan-tahun-tanggal lahir dia."

"MIR?!!" Ron melotot dengan tampang terkhianati.

"Apa?" Miranda menatap remeh. "Memangnya dia tau—"

"Weh mantap."

well fuck.

Riko nyengir dari kuping ke kuping. Masuk ke aplikasi LINE dan menekan opsi terima pada undangan masuk grup yang dikirimkannya. Sekaligus membuka blokir kontaknya.

"Balikin, Riko setan!"

"Nih, nih. Dasar nggak sabaran." Riko mengembalikan ponsel itu ke tangan Roni. "Awas aja kalo lo ngeblokir gue lagi."

"Nggak bakal! Langsung gue report lu lain kali anying."

Riko hanya terkekeh ketika Ron mengancungkan jari tengah lalu cabut bersama Miranda.

A/n: Sebenarnya ini tuh satu bagian, tapi kepanjangan kalau digabung, tapi anyway anggap saja saya double update muahahahah.

Btw, btw mana yang kemarin bilang kangen sama Riko, here you are. Kalian bikin saya nyengir-nyengir setan. Tumben si Riko dikangenin. Biasanya mah dicaci-maki lmao
//gaplok.

Oiyaa, semangat berpuasanya bagi yang menjalankan~

SnackingWhere stories live. Discover now