/08.04.18/ ○ 16:50

8.5K 1.2K 60
                                    

¦in da kitchen¦

Setelah semua personil berkumpul, acara pun dimulai.

Dan karena Yerikho Gunardi baik dan rendah hati, operasi kelamin massal tidak jadi dilaksanakan.


Dapur Didi penuh bunyi klontang-klanting. Untung saja orang tuanya sedang tidak di rumah.

"Zef, kerja lo oii! Bantuin kita!" teriak Tegar tak terima. Ia sibuk memutar-mutar penyerut es sementara Zefan enak-enakan bermain dengan seekor siberian husky milik Didi.

"KETUAA, ZEFAN ANJENG MAIN SAMA ANJING."

Itu teriakan sang tuan rumah. Seperti biasa, berisik dan tukang ngadu.

Riko yang sedang sibuk mengomandoi Ron untuk mencampur bubuk Milo dengan susu kental manis hanya menyahut pendek. "Bantuin kita, Zefanjě."

Zefan mendecak sebal. "Di, anjing lo yang gangguin gue terus."

Husky betina itu berwarna putih gradasi abu-abu dengan bola mata biru langit. Anjing itu masih berusia enam minggu ketika Didi membelinya saat kelas satu SMP, dan dengan kurang ajarnya menamainya "Anya".

Anjing itu tampak bugar dan bersih. Hiperaktif seperti pemiliknya. Namun, entah kenapa Anya tampaknya lebih perhatian pada Zefan yang mager nggak jelas. Setiap Zefan datang ke rumah Didi, Anya akan menempel terus pada Zefan dan mulai mengabaikan pemiliknya sendiri.

"Kayaknya feromon lo juga mempan sama anjing, Zef."

"Diam lo, Gar." Zefan masih meladeni Anya yang berkeliaran di kakinya. "Kayaknya si Anya pengen diajak jalan. Talinya di mana, Di?"

Didi terlalu asyik menggiling Oreo sehingga hanya menjawab sekenanya, "Di kamar gue kayaknya."

"Yaelah, Mblo. Jalan sama anjing," cibir Tegar.

"Zefan dan Anya jalan bareng di hari Minggu~" senandung Didi.

Zefan mengancungkan jari tengah. "Gue bantu buat topping aja nanti."

"Enak aja lo kampret."

"Bye-bye, gaes. Lopyu."

"Woii, woiii!"


"Harus benar-benar kental. Jangan sampai ada bubuk Milo yang menggumpal." Riko menunjuk bagian adonan yang belum sempurna. "Aduk yang serius. Lo ngaduk nggak bisa, ngocok bisa. Dasar anak manja."

Ron menyipit gusar pada Riko. "Pakai mixer aja napa sih."

"Lo lagi diospek. Jangan banyak bacot."

"Iya, iyaaa."

Ron menggerutu. Heran kenapa ia bisa-bisanya menawarkan diri untuk masuk geng konyol bin biadab semacam Heksagon.




A/n :
Varian kata kasar sampai setengah vulgar mungkin bakal bertebaran [Snacking : Kata Pengantar; Poin 7]
:v

SnackingWhere stories live. Discover now