/12.07.18/ ○ 09:10

6.2K 999 164
                                    

¦gotcha¦





Kei bahkan tidak bisa makan dengan tenang. Beberapa teman sekelas barunya yang sinting benar-benar mengejarnya sampai ke kantin. Menuntut konfirmasi.

Ia kini tengah berjongkok di salah satu sudut koridor. Bersembunyi.  Berusaha mengabaikan lirikan aneh dari siswa-siswi yang lalu lalang.

Kei menggigit tusuk satenya yang terakhir, yang sejak tadi ditentengnya di sepanjang pelariannya.

"Apes banget gua," gumamnya seraya melempar asal tusuk sate yang sudah kosong.

"Hei, siapa nih yang nyampah ke sepatu gua."

Kei mengernyit. Ia lalu mendongak pada seorang pemuda yang membawa cangkir styrofoam—yang kini tengah menunduk padanya.

"Sorry," ucap Kei acuh tak acuh.

"Ya, santai aja,"  balas Zefan. Ia menyeruput kopinya lalu menoleh ke arah tangga. "Woy, Nik! Sini. Gue nemu si muka wanted."

"Ha? Anjir, jangan set—"

Terlambat.

Pekikan setaniah telah menggema di koridor. Kei kemudian mendapati seorang gadis jingkrak-jingkrak di hadapannya.

Darurat. Kei gelagapan ingin kabur. Namun, gadis itu melompat ganas untuk memblokir jalannya.

"Fix, lo harus jadi temen gue!" seru Niki antusias.

"H-hah?"

Kei bergidik ketika gadis itu meraih tangan kanannya lalu menggenggamnya seraya melompat-lompat seperti kelinci.

"Lo harus jadi temen gue! POKOKNYA LO HARUS JADI TEMEN GUEEE SUPAYA KITA BISA SHARING BANYAK HAL AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA—"

.

Seseorang tolong keluarkan setan cewek ini.

.

Dahi Kei semakin mengeriting. Ia celingak-celinguk mencari pemuda sialan yang membawa kopi tadi untuk meneriakkan sumpah serapah padanya, tetapi pemuda itu tampaknya sudah melenggang pergi.

"—GUE JUGA AKAN MELINDUNGI LO DARI KEKEPOAN ANAK-ANAK KELAS KITA YANG LAIN. POKOKNYA GUE BAKAL SELALU MENEMANI LO MENGARUNGI DUNIA PELANGI YANG FULL COLOUR."

Kali ini Kei tertarik mendengarnya. "Lo bisa jamin ngamanin gue dari anak-anak  yang ngejar gue tadi?"

Niki mengangguk tanpa ragu. "Lo selow aja. Gue ini sabuk hitam fujoshi."

"Fujoshi? Sejenis jujitsu gitu?"

"Ya. Beda tipis."

Kei setuju tanpa pikir panjang. "Oke."

"Tapi dengan syarat, lo harus mau jadi teman sebangku gue."

Alis Kei mengerut sebentar. Ia melirik Niki dari atas ke bawah sebelum kemudian tersenyum. "Nggak masalah."







A/n : Cuma mau bilang kalau saya ada minjem diksi nan kocak dari novel terjemahan The Trials of Apollo-nya Om Riordan.

SnackingWhere stories live. Discover now