/02.11.18/ ○ 07:01

5.5K 857 385
                                    

¦correction pen¦




"Gimana kabar Febriiiii?"

Si Niki ini—sama sekali tidak peduli dengan neraca lajur yang harus mereka bereskan. Kei mengabaikan. Mendesah kesal ketika nominal yang ia tulis di beberapa sel ternyata terbalik. Mata Kei langsung jelalatan. Mencari benda penghapus dosa.

"Zef, tip ex!"

Sebuah correction tape dilemparkan. Kei menangkapnya, bersiul. Langsung menaksir, pasti bukan punya Zefan. Barang semewah ini—mana mungkin yang punya adalah orang yang isi tasnya hanya sebuah buku dan sebatang pulpen.

Bodo amat lah. Siapa pun yang punya, gua pinjem ya. Makasih.

Kei menggeret. Pitanya kandas. Fuck.

.

"Keiiiiiiiii."

Kei stres.

"Setan, Nik. Lu udah beres kertas kerja UD. Berani Mati, belum? Lu itu datang pagi banget ada motivasinya nggak sih?"

"Heh. Gue bahkan udah kelar sampai laporan arus kas."

"Kenapa ngga bilang, bangsat." Kei menyumpah. "Lo nyontek dari mana? Sini pinjem."

"Eits, gimana kabar Febri dulu."

"Memangnya dia harus gimana." Kei mengernyit. Tidak mengerti kenapa Niki merasa selalu harus tahu kabar teranyar si adik kelas judes. Ia menyeringai. "Gue tebak sih, dia baik-baik aja selama ga ada gue di sekitarnya."

Niki mendesah kecewa. "Tahu nggak, gue rasanya bingung banget apa harus berhenti nge-ship lo sama Febri atau enggak."

Wow. Apa Niki tidak punya persoalan hidup yang lebih trivia lagi?

"Dia jahat ke elo, tapi gimana ya ... justru di situ lho seninya."

Sekadar informasi saja, sekalipun Kei dan Niki tampak punya korelasi yang sempurna sebagai homo dan pendukung homo, kenyataannya mereka berdua tidak sepadu itu.

Bukan berarti Kei tidak menyukai Niki. Hanya terkadang pening saja. Dia merasa kalau cewek itu seperti menjadikannya objek fantasi belaka.

"IH KEI! Liat deh, liat! Riko sama Ron kalau lagi nyontek tuh jadi lupa sama tembok berlin mereka ya~"

Si Niki ini juga sulit fokus. Gampang sekali terdistraksi. Meloncat-loncat secara kasual dari satu topik ke topik lain sehingga Kei agak sulit mengimbangi pace obrolannya.

Kei masih bersyukur jika yang dibahas Niki hanya sekitar koleksi pairing-nya di XII IPS 5. Percayalah, kali lain gadis itu bisa bercerita sesuatu yang lebih absurd. Seperti bagaimana ia menikahkan protagonisnya di The Sims 3 dengan sesama pria lalu mengadopsi seorang anak laki-laki dan hidup bahagia di mansion dekat tubir yang menghadap pantai.

Lalu Kei harus mendengar embel-embel berupa omelan mengenai kenapa opsi sosial romantis tidak disediakan untuk sims yang satu pohon keluarga karena Niki mendadak bernafsu untuk membangun hubungan antara ayah dan anak tiri tersebut. Dasar sinting.

"Cih, gua geli banget kalo si Didi udah main mata ke gue," cibir Niki ketika matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Didi.

"Diem nggak lu, Nik." Kei kesulitan berkonsentrasi. "Jadi salah nulis lagi gue kan, ah!"

"Eh tapi lo perhatiin nggak sih, akhir-akhir ini, setiap kali Zefan minjem alat tulis ke Oki, Didi tuh kayak rada murung gitu. Ekspresinya itu kayak, kenapa nggak minjem ke gua aja sih gua kan juga punya gitu lho. Aghggggghghgghggh."

Halusinasi cewek ini sudah tingkat nirwana—kalau kata Yohan. Jika Kei menolehkan kepalanya untuk memastikan ekspresi Didi, niscaya si cebol itu tampak riang-riang saja.

"Lo perlu dikonseling sih, Nik." Keanu yang duduk di depan sampai menyahuti. "Omongan lu disturbing banget."

"Disturbing lo bilang? Tunggu sampai gua tunjukin definisi disturbing yang sebenarnya—"

Sementara Keanu sibuk beristigfar, Kei pusing mencari correction pen. "TIP EX WOI PINJEM TIP EX WAHAI TEMAN-TEMAN GUA YANG MAKMUR." Namun tidak ada yang cukup peduli. Seisi kelas fokus menyontek massal.

"—penguntitnya dipasung, dihajar sampai lumpuh, ujung-ujungnya disodomi juga tapi itu masih belum apa-apa—"

"DIEM DULU NIK!"



"HEH HOMO INI TIP EX GUA KENAPA KANDAS!"

"ASTAGA BUKAN GUA, KI! SUMPAH! BANGSAT ZEF, SINI LU! JANGAN KABUR WOY BRAND AMBASSADOR PISANG GORENG!"




A/n: Ini chapter ke seratus lho hey hey heyy! Dan chapter ini didedikasikan untuk penderitaan Kei kala semejaan sama Niki lol. Kayaknya Niki itu satu-satunya makhluk yang bisa bikin si Kei suntuk haha. (Dan itu bikin saya jadi berhasrat untuk nge-ship mereka. Lucu kali ya, kalau yang pada lurus jadi belok dan yang ngakunya gay malah straight 
/dilempar).

Oh iya, mau bilang makasih juga buat pembaca yang masih setia ngikutin "Snacking" dari awal sampe sekarang, you guys are the best;)

SnackingWhere stories live. Discover now