/04.01.18/ ○ 07:13

25.5K 2.4K 186
                                    

¦seatmate¦

"Gue yang duduk di sini, Di. Siapa cepat dia dapat."

"Nggak ada! Gue udah order tempat duduk ini dari semester lalu!"

"Siapa suruh lo datangnya lama."

"Gue udah bilang sama Riko, bulan lima kemarin, kalo gue bakal sebangku sama dia!"

Kaki kursi yang ditarik-tarik ke kanan dan kiri berderit berisik.

Riko yang duduk di samping kursi itu hanya diam dengan wajah nemplok ke jendela. Tidak memedulikan dua entitas berisik yang kini sudah cengkram-cengkraman kerah baju di pojok dinding. Setengah mengantuk, Riko meratapi tahun barunya yang belum rumpang.

Ayolah, baru semalam dia menembakkan kembang api sampai hampir menyerempet wayar listrik. Sekarang masih tanggal empat bulan satu dan sekolah sialan ini sudah memulai tahun ajaran.

"Ko, tuh berdua kenapa?"

Riko menarik wajahnya, menyisakan embun di kaca. Tegar berdiri di sampingnya dengan tatapan mengarah pada Zefan dan Didi yang masih—entahlah. Didi tampaknya tengah terpojok, secara harafiah. Tubuhnya sampai tenggelam di balik punggung Zefan.

"Kayaknya Didi kejepit."

"Ih, hari pertama udah ngehomo aja." Tegar tersenyum mendengus. "Gue duduk di samping lo ya."

Tidak menunggu jawaban, Tegar mendaratkan bokongnya begitu saja.

"Lah, itu kursi gua, Gar."

Tegar mengernyit. Zefan berdiri di hadapannya dengan tubuh jangkung yang tampak mengintimidasi. Sementara Didi yang kalah pertarungan di belakang sana hanya bisa bersuara lemah, "...kursi gue njeng."

"Gue kira nggak ada orangnya, ya gue duduk. Habisnya nggak ada tanda-tanda kepemilikan sama sekali."

"Yakali gue nyupang kursi."

"Paling nggak kan lo letakin tas lo di sini atau apalah."

"Gue nggak—"

"Makanya bawa tas, bego," potong Tegar. Sudah hapal betul kebiasaan Zefan. Apalagi ketika ia melihat jejeran pena dan pensil mekanik yang tersemat di saku kemeja pemuda itu.

"Udah, lo duduk sama Didi aja ngapa sih."

Shoo-shoo.

Riko mengibas-ngibaskan tangannya mengusir.

"Gue bosan lihat muka dia terus."

Sekilas Info Pagi; Zefan dan Didi tetanggaan dan satu sekolah sejak SD.

Tapi pada akhirnya Zefan duduk juga di sebelah Didi.

SnackingWo Geschichten leben. Entdecke jetzt