5

652 54 0
                                    

✨ Bita

Aku datang ke kantor pagi ini dengan perasaan yang lebih bahagia karena semalam ternyata aku bisa menghabiskan waktu bersama Ale walau sebentar, yang membuat ku bahagia adalah hal itu bisa terjadi secara spontan dan atas idenya sendiri.

"Ceria banget yang semalam disamperin" goda Nino.

"Kok kayaknya kamu gak happy lihat aku happy?"

"Happy kok, kan aku kebagian jatah makan dari yang nyamperin" aku tersenyum.

"Oh ya, ditunggu mas Elang di ruangannya Ta kayaknya proyek Lombok deh" imbuh Nino.

"Udah datang emang?"

"Udah dari jam 7 malah dia di kantor"

"Rajin banget, oke deh aku masuk dulu ya!"

"Bye"

Aku akhirnya mengetuk ruangan Elang dan dia langsung memintaku masuk.

"Pagi mas" sapaku.

"Masuk Ta!" Dia terlihat sibuk dengan tabletnya tapi tetap berusaha melihat ku sebelum meminta ku untuk masuk.

Aku duduk di hadapannya dan dia langsung bertanya apa keputusan ku tentang proyek Lombok.

"Saya disana bukan bagian dari tim inti kan mas? Maksudnya saya masih bisa sambil kerjakan proyek saya sebelumnya kan?"

"Iya kamu masih bisa fleksibel kok, boleh aja bawa kerjaan yang lain asal gak pas ketemu klien besok"

"Run down nya gimana mas kalau boleh tahu?"

"Kamis pagi kita flight, sampai langsung meeting, Jumatnya meeting dari pagi lagi, malamnya kita free sampai Minggu, aku sengaja kasih 2 hari free untuk tim liburan, Senin tim yang berangkat aku liburkan"

"Wah, menarik" mataku berbinar ketika mendengar kata liburan terselip disana.

"Butuh libur juga kan kamu?"

"Hehe iya mas sedikit, oke deh aku join"

"Oke deal, biar nanti Anita yang urus semua keberangkatan tim kita" Anita adalah asisten mas Elang di kantor ini, oh ya kantor ini memang miliknya, sudah berdiri cukup lama, dia bergerak di bidang desain interior dan usahanya ini berkembang dengan pesat.

"Kalau gitu saya boleh keluar mas?"

"Oke boleh, selamat kerja proyek yang lain Ta, jangan keteteran ya"

"Oke bos" dan setelahnya aku permisi keluar dari ruangannya.

Kami sangat bersyukur memiliki bos sesantai Elang dan dia tidak pernah bermasalah dengan siapa pun timnya, dia tegas dan berani, tidak suka baper ketika salah satu diantara tim membuat kesalahan, dia sibuk membantu orang itu menyelesaikan masalahnya ketimbang marah yang berlarut-larut.

"Kamu ambil?" Tanya Nino dan aku menaik turunkan alisku.

"Oleh-oleh jangan lupa! Awas aja pelit!"

"Kasih duit jajannya dong om!" Godaku sambil mengarahkan tanganku di dekatnya.

"Minta Ale sono duitnya pasti setumpuk" dan Nino sejalan menuju meja kerjanya sendiri.


Ale

Ini hari keberangkatan Bita ke Lombok untuk proyeknya, dan aku yang mengantarnya ke bandara, dia akan berangkat di penerbangan pertama bersama dengan tim nya.

"Hati-hati, jangan kecapekan!" aku mengelus kepalanya.

"Bawel!" Balasnya.

"Sini sangu duit aja daripada wejangan terus, udah kenyang sepanjang jalan kesini" imbuhnya.

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang