14

428 42 4
                                    

✨ Bita

Kami sudah berada di dalam mobil Elang dan akan menuju ke rumah Laras untuk mengantarnya pulang.

"Maaf ya Ta, tadi aku mendadak ajak Ale buat ke makam Bima" ucap Laras tiba-tiba.

"Oh kenapa minta maaf Ras?"

"Kata Ale tadi kamu sakit"

"Aku kemarin cuma demam kok, sudah baikan dari semalam, santai aja" balasku.

Elang melirik ku kemudian aku membalasnya dengan senyuman simpul.

"Sudah berapa bulan Ras kehamilan kamu?" Aku mencoba membuka obrolan juga.

"Jalan 6 bulan"

"Wah, sebentar lagi ya lahiran? Cowok atau cewek?" Tanyaku antusias.

"Cowok Ta, kayaknya sengaja dikirim cowok buat jaga mamanya" ujar Laras.

"Pasti besok jadi anak hebat, dan jadi jagoannya mama ya"

"Aku boleh ngelus perut kamu?" Tanyaku dan Laras mengangguk.

Ketika aku mengelus perutnya aku mendapat sebuah tendangan disana walau pelan "Wah ditendang, halo anak ganteng" sapaku pada bayi Laras.

"Eh, kamu seneng ya disapa Tante Bita nak?" Dan bayi Laras menendang lagi dari dalam perut.

"Lucu banget, sehat terus ya jagoan"

"Kalian sudah pacaran berapa lama?" Tanya Laras tiba-tiba dan saat itu pun Elang terbatuk karena terkejut dengan pertanyaan Laras itu.

"Eh, salah ya?" Tanya Laras pada Elang.

"Coba tanya ke Bita kita ini apa" jawab Elang.

"Ehm kita temen kok Ras, dia bos aku di kantor" jawabku.

"Aku kira kalian pacaran, sorry sorry soalnya cocok"

"Besok kalau sudah diterima Bita aku kasih syukurannya ya Ras" ujar Elang dan setelahnya Laras tertawa sambil mengangguk.

"Oke oke, aku tunggu"

"Apa sih Lang" aku memukul lengan kiri Elang dan Elang hanya tertawa.

"Siapa tahu rejeki ku Ta" balas Elang.

✨ Elang

Kami sudah sampai lagi di rumah Bita setelah sebelumnya mengantar Laras kembali pulang.

"Kamu mau makan malam disini?" Tawar Bita padaku.

"Apa gak ngerepotin?" Dia menggeleng.

"Kamu mandi dulu aja, aku ada kaos kaos Ale kalau kamu mau pakai"

"Aku selalu bawa baju ganti kok di mobil, aku pakai punya ku sendiri aja"

"Oke, aku ke dapur dulu kalau gitu" aku mengangguk kemudian mengambil tas ku yang aku taruh di bagasi mobil.

Kadang kala aku masih ikut teman-teman SMA ku bermain basket ketika pulang kerja atau saat weekend jadilah aku selalu membawa kaos ganti untuk itu.

Aku masuk lagi ke rumah Bita dan sudah melihatnya sibuk mengambil bahan-bahan masakan untuk dia kelola.

"Aku ambilkan handuk dulu ya" dia berjalan menuju belakang ruang tv kemudian kembali dengan membawa sebuah handuk bersih dan satu set peralatan mandi yang juga baru.

"Kamar mandinya disana" dia menunjuk lorong dekat ruang tv kemudian berkata untuk belok ke kiri.

"Oke, thank you Ta" aku berjalan ke arah yang dia tunjuk.

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang