20

413 35 1
                                    

✨ Elang

Aku mendengar semua percakapan Bita dan Ale semalam, dan sekarang membuatku tidak fokus pada pekerjaan ku walau aku mendengar Bita berkata ternyata dia membutuhkan ku.

"Mas Elang, Mas" aku terkejut saat Marta sudah melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.

"Astaga, sorry Mar, kenapa?" Aku langsung mencoba mengembalikan fokus ku.

"Ada perwakilan dari Askara group mas, mau ketemu mas Elang langsung"

"Oh, oke berapa orang?"

"2 aja kok mas"

"Oh, tolong suruh langsung ke ruangan saya aja ya Mar, makasih"

"Oke mas" Marta permisi keluar kemudian tidak lama kemudian klien kami pun masuk, aku berusaha tidak kepikiran soal Ale karena aku harus profesional saat bekerja.



Aku membaca pesan dari Bita setelah aku menyelesaikan meeting dadakan ku.

Bita = Kamu oke?

Aku tersenyum membaca pesan itu kemudian membalasnya.

Elang = Oke, kenapa yang?

Bita = Kata Marta tadi dia nunggu kamu sadar lama banget dari lamunan.

Elang = Aku kurang istirahat aja yang, don't you worry :)

Aku akhirnya meletakan lagi ponsel ku di meja kerja dan fokus kembali ke layar PC ku untuk melakukan pekerjaan.

Sepertinya aku tidak perlu takut kalau Bita akan meninggalkan ku setelah dia tahu perasaan Ale padanya.

✨ Ale

Aku berulang kali melihat notifikasi di ponsel ku, berharap ada nama Bita muncul disana, nyatanya tidak ada.

Sepertinya aku benar-benar terlambat menyadari perasaan ku dan juga mengutarakan padanya.

Aku bukan tipe pria yang suka merusak hubungan orang lain, tapi rasanya kali ini aku ingin melakukannya, entahlah melihat Elang yang mendapatkan Bita membuat ku tidak suka saja.

Sebuah ketukan di pintu ruangan ku terdengar, setelahnya muncul Laras disana "Hei, free?" Tanyanya.

Aku mengecek jam tanganku, ternyata jam makan siang "Harusnya saat ini aku punya pacar, eh udah diambil orang"

"Aku?" Tanyanya.

"PD bener" ledek ku.

"Kenapa kesini?"

"Makan bareng yuk, aku habis kontrol bulanan"

"Boleh, ponakan om mau makan apa?" Tanyaku sambil mengelus perut Laras.

"Di kantin rumah sakit aja yuk" ajak Laras.

"Tolonglah Ras kenapa jadi suka makan makanan disini sih?"

"Enak kok, yuk" akhirnya aku mengikutinya saja sampai akhirnya kami pun sudah mendapat tempat di kantin rumah sakit.

Kami baru saja duduk dan menunggu pesanan kami diantar tapi Laras sudah bertanya "Yang seharusnya jadi pacar kamu udah diambil Elang?"

Aku meliriknya dan menghela napas malas "Aku tuh udah anggap Bita adek aku sendiri"

"Ngawur aja bilang aku cinta Bita"

"Bita tuh bukan tipe aku"

Laras mencibir ku dengan mengulang semua kalimat-kalimat yang pernah aku lontarkan padanya saat dia sudah yakin aku menaruh rasa pada Bita.

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now