54

313 37 4
                                    

✨ Ale

Aku belum masuk ke dalam kamar dan aku memilih untuk berdiri di lorong untuk mendengar percakapan mereka berdua.

Benar dugaanku, aslinya Bita tersiksa dengan pernikahan ini dan juga dengan semua sikapku selama ini.

Ya, benar kata Elang, masalah kami adalah di komunikasi, aku terlalu mudah emosi ketika Bita membahas terkait Laras dan Bita makin gencar membahas Laras ketika hubungan kami mulai merenggang.

Aku pun sudah berusaha menjauhi Laras dan bicara padanya, aku meminta pengertian darinya untuk mulai menjaga jarak denganku karena aku tidak mau Bita terus-menerus berpikir buruk tentangnya.



Beberapa hari setelahnya, ketika hubungan ku dengan Bita sudah jauh lebih baik dan tenang, aku mengirim Bita sebuah pesan melalui ponselnya dan memintanya untuk melihat itu.

"Coba kamu cek yang" ujarku dan setelahnya Bita melakukan apa yang aku minta.

Dia seperti membaca dengan seksama terlebih dulu sebelum bertanya padaku "Ini maksudnya apa Le?"

"Aku sudah pesan tiket buat kita berdua aja, kita honeymoon, kita perlu itu"

"Tapi aku gak bisa ninggal kerjaan ku begitu aja"

"Kamu sudah dapat ijin cuti dari atasan mu, aku sendiri yang mengajukan cuti itu.

"Kapan kamu lakuin ini?" Tanyanya.

"Sehari setelah aku bertindak sangat kasar ke kamu" dia terdiam, tatapannya sulit ku artikan, Bita itu gadis sederhana tapi memang sedari dulu aku selalu tidak bisa mengartikan apa yang dia rasakan.

"Kamu mau kan pergi sama aku?" Aku memastikan.

Dia meletakan alat makannya kemudian seakan menimbang jawaban yang akan dia berikan.

"Aku mohon Ta, menurut ku ini salah satu cara yang bisa aku lakukan untuk mendekatkan dan memperbaiki hubungan kita" Dia akhirnya mengangguk singkat dan aku tersenyum.

"Makasih Ta" aku mengelus tangannya dari seberang.

"Setelah ini kita belanja, kamu mau belanja apa aja untuk honeymoon kita aku gak masalah, aku temenin" ujarku semangat.

"Aku gak butuh belanja apa-apa Le" balasnya.

"Kamu gak mau pakai baju-baju baru? Atau apa mungkin?" Dia menggeleng.

"Baju ku masih banyak dan kondisinya bagus, makasih"

"Oke gak apa-apa kalau gitu" aku membalasnya dengan senyuman simpul.

Aku merasa Bita menjadi lebih diam setelah kedatangan Elang tempo hari, sepertinya saat ini dia sedang mengikuti saran dari Elang untuk lebih bersabar dalam menjalani rumah tangga ini bersamaku.

✨ Bita

Aku melihat dua buah tiket pesawat tujuan Bali dan itu atas namaku dan juga Ale.

Dia mengajak ku honeymoon dan seniat itu sampai dia yang menghubungi atasanku perihal cuti dari kantor.

Aku tidak menyangka Ale akan bergerak secepat ini untuk mengembalikan kondisi hubungan kami yang sedari awal memang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

Tapi honeymoon? Serius? Apa ini akan berhasil? Apa dengan adanya embel-embel honeymoon ini membuat Ale bisa lebih lembut denganku? Entahlah aku tidak akan pernah tahu kalau tidak mencobanya lebih dulu kan?

"Tapi aku punya syarat" ujarku.

"Apa?"

"Selama disana kita berdua sama-sama off in ponsel kita, kamu bisa?"

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now