66

393 46 4
                                    

✨ Ale

Aku menuju ke rumah Bita dan disana nampak sudah terang, aku langsung masuk karena aku punya kuncinya.

Aku mendapati seorang perempuan muda yang sedang membersihkan rumah, dia nampak terkejut "Siapa kamu?"

"Saya..... Saya Lia, asisten yang diminta mas Elang membersihkan rumah ini mas" jawabnya terbata.

"Sejak kapan kamu disini?"

"Dari kemarin mas" dia menjawab sambil tertunduk.

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil di bagian depan, benar dugaan ku Elang sudah datang menyusul ku "Kamu sedang apa Le?"

"Ini rumah istriku, kamu yang sedang apa disini?"

"Apa selama ini Bita disini? Kenapa aku gak pernah melihatnya?"

"Bita di apartemen adik ku selama ini, bukan disini"

"Terus kenapa kamu minta Lia membersihkannya?"

"Karena malam ini aku pulang kesini" itu suara Bita, suara yang aku rindukan belakangan ini.

Dia nampak datang membawa koper dan seperti dari perjalanan jauh "Kamu darimana Ta?" Aku mendekatinya.

"Aku kangen kamu....." Aku akan memeluknya tapi dia langsung mendorong tubuhku.

"Stop disitu Le, aku benar-benar lelah"

"Kita perlu ngobrol, berdua"

Dia menggeleng "Bagiku sudah gak ada yang perlu kita bahas"

"Tolong pergi, aku mau istirahat" dia seakan mempersilahkan aku keluar.

"Le, turuti aja" ujar Elang.

"Ngomong doang gampang Lang!" Aku membentak Elang.

"See? Kamu belum bisa kontrol dirimu sendiri kan? Sudah jangan maksa sekarang daripada makin runyam" ujar Elang lagi.

Aku menariknya, rasanya ingin sekali memukul wajahnya detik ini "Jangan lakuin hal yang makin memperkeruh hubungan kamu sendiri Le!"

"Harusnya kamu gak ikut campur terlalu dalam Lang!" Desisku.

"Aku minta tolong ke Elang, aku gak punya siapa-siapa lagi, kenapa kamu protes sekarang Le?"

"Kalau kamu gak berulah aku juga gak akan cerita semuanya ke Elang, kamu bantu Laras aja bisa kan? Kenapa aku gak boleh minta bantuan Elang?"

"Laras gak sendirian, dia punya saudara, mertua dia juga baik dan perhatian, aku punya siapa?"

"Aku cuma punya suami yang peduli sama perempuan lain yang sudah punya segalanya" tangis Bita sudah pecah, emosinya naik lagi.

"Puas kamu Le?" Elang akan mendekati Bita tapi aku buru-buru mendorongnya "Dia gak perlu kamu bantuin"

"Sudah gak usah ribut kalian, aku benar-benar capek!" Bita sudah bersandar di pintu depan dan aku melihat darah segar mengalir dari bagian paha dalamnya.

"Ta, diam ditempat!" Pintaku.

Dia mendadak memegangi perutnya dan mengaduh "Lang, tolong bawa mobil, kita ke rumah sakit sekarang!" Seruku pada Elang dan aku segera menggendong Bita dalam dekapan ku.

Aku tahu Elang juga melihat darah itu jadi dia langsung buru-buru lari dan membuka pintu mobilnya bagian belakang untuk ku dan Bita.

Bita nampak akan protes tapi aku minta untuk menahannya dulu, aku tidak mau membuat dirinya semakin parah.

Elang langsung menutup pintu bagian belakang setelah aku dan Bita masuk, dia langsung menuju kursi kemudi dan segera menjalankan mobil menuju ke rumah sakit.

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now