49

333 45 3
                                    

✨ Bita

Aku bangun dengan langit yang sudah terang, aku ingat semua yang terjadi sebelum aku terlelap semalam.

Tubuh ku rasanya masih kebas, mungkin saking sakitnya sampai aku tidak bisa merasakan apa pun saat ini.

Kejadian menjijikan kembali terjadi lagi menimpaku dan kali ini pelakunya adalah suami ku sendiri.

Aku mencoba melihat keadaan tubuh ku dan saat ini aku ternyata sudah memakai piyama milik ku dan tidak menemukan Ale di kamar ini.

Oh baguslah, aku malas memandang atau pun berbasa-basi dengannya mengingat kejadian gila semalam, tapi kemudian aku mendengar suara pintu terbuka, dan Ale muncul dari baliknya sambil membawa nampan berisi beberapa piring.

Oh ya Tuhan kapan aku memiliki hidup yang tidak selalu menyedihkan dan ditimpa kesialan?

Ale berhenti berjalan ketika tatapan kami bertemu mungkin dia juga akward saat ini, aku memalingkan wajah ku lebih dulu dan memilih untuk turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi.

Ku kira dia akan membiarkan ku saat ini nyatanya tidak, dia sudah menaruh nampannya di meja depan ranjang dan tangannya sudah merangkul pinggang ku untuk membantu ku jalan.

Aku berhenti kemudian menyingkirkan tangannya dari pinggangku "Ta, aku bantuin" ujarnya dengan nada lembut.

Aku meringis di dalam hati bisa-bisanya dia sudah kembali baik setelah memperlakukan ku dengan seenaknya semalam.

Aku tidak menjawab dan langsung melanjutkan jalan ku menuju kamar mandi tapi tubuhku malah terangkat, ternyata Ale membawaku dalam gendongannya.

Dia mendudukkan ku diatas closet setelahnya dia sibuk mengisi bathtub dengan air hangat "Setelah ini langsung mandi Ta aku tungguin kamu" nadanya seakan tidak bisa dibantah.

Aku menyelesaikan kencingku kemudian mencuci tangan di wastafel dan setelah itu aku langsung berjalan menuju pintu, tapi lagi-lagi tangan Ale menahan ku.

"Mandi sekarang atau aku akan melakukannya lagi disini, kita belum mencobanya kan?" Bulu kuduk ku langsung meremang hanya dengan mendengar ancaman darinya ini.

Dengan sadar aku berjalan menuju bathub yang mulai terisi cukup banyak air "Sini lepas baju mu, biar aku bawa ke keranjang kotor" aku menatap Ale dengan tatapan tidak percaya.

"Kamu mau aku balik badan?"

"Aku sudah lihat semuanya sayang, oke aku saja yang membukanya untuk mu supaya cepat" tangan Ale meraih kancing piyama ku dan dengan cepat membuka satu per satu kancingnya.

Aku menahan napas beberapa detik tidak bohong kalau aku sangat takut detik ini, tubuhku yang rasanya tadi kaku semakin menjadi saja, sampai akhirnya aku sudah telanjang bulat dan Ale meminta ku masuk ke dalam bathtub.

Kulit ku langsung bersentuhan dengan air hangat dan rasanya sangat menenangkan, aku memejamkan mata menikmati tubuhku yang mulai terasa hancur leburnya.

Tiba-tiba terasa sentuhan dari sebuah spons mandi yang menyentuh punggung ku, ternyata Ale sudah membantuku menggosok tubuh bagian belakang menggunakan sabun dan dia berada di luar bathtub.

Entahlah saat ini rasanya aku tidak bisa lagi menahan tangis ku yang sudah diujung mata, aku seolah menangis tanpa suara sambil memeluk lututku.

Ale menghentikan sentuhannya dan kini dia telah meraih kepala ku dan membuat kepala kami saling bersandar satu sama lain, aku tidak melawannya karena aku benar-benar lelah.

"Maaf Ta......" Ujarnya lirih bahkan aku nyaris tidak bisa mendengarnya.

"Maaf aku melakukan semuanya begitu saja tanpa tahu alasan sebenarnya kamu bersikap seperti itu padaku"

Pelanggan Rindu [End]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora