19

357 42 6
                                    

✨ Bita

Aku kembali ke dapur sambil membawa cangkir kopi susu yang tadi Elang buat untuk Ale.

Kotak gula dan garam ku memang bersebelahan tapi aku yakin Elang pasti tahu bedanya.

Aku mengamati kedua pria yang sekarang sedang duduk bersama di ruang tv, Ale benar-benar memakan makanan yang tadi Elang ambilkan, sementara Elang nampak memperhatikannya.

Aku menunggu air panas di dalam teko matang sampai Elang datang menghampiriku.

"Sorry Ta, aku teledor"

Aku menelisik kemudian bertanya "Kamu sengaja kan?"

Elang menghela napas singkat kemudian mengangguk kecil "Biar sadar beneran si Ale, langsung melek kan buktinya?" Dia membela diri.

"Kamu kesel ya?" Dia tidak menjawab tapi raut wajahnya bisa menjelaskan semuanya.

"Bete aja Ta, maunya berduaan jadi bertigaan kayak ditemenin setan" aku menahan tawa ku.

"Paling habis gini dia balik kok, tunggu aja"



Dan setelah makanannya habis pun tampak Ale yang enggan kembali pulang ke rumahnya sendiri.

"Kamu gak pulang?" Tanyaku dan dia menggeleng.

"Tidur sini aja" Ale menjawab dengan santainya.

"Le, aku mau kasih tahu sesuatu ke kamu"

"Apa?"

"Aku dan Elang resmi pacaran"

"Serius?" Elang mengangguk.

"Wah selamat ya Ta, Lang" dia malah memeluk  kami berdua secara bersamaan, dan kini posisinya dia berada di tengah-tengah karena aku dan Elang sedang bersebelahan.

"Makasih" sahut Elang, aku melirik Elang.

"Eh berarti dari tadi tuh aku ganggu kalian ya?" Kami diam saja.

"Kenapa gak bilang dari tadi sih kalian?"

Aku dan Elang memilih untuk tetap diam "Ya sudah nanggung kalau aku balik sekarang, jadi sekalian aja ya aku nginep disini hari ini, kalian istirahat aja dulu kalau udah mau tidur"

Aku saling melempar tatapan dengan Elang "Oke kalau gitu, kamu boleh tidur disini atau di kamar tamu seperti biasanya, terserah kamu" setelah itu aku berjalan menuju kembali ke kamar dan sepertinya Elang pun mengikuti ku.

"Lang" panggil Ale saat aku sudah hampir masuk ke kamar.

"Ya?"

"Kok masuk ke kamar Bita?" Ale secara tidak langsung menegur.

"Alasan aku nginep sini biar bisa peluk Bita sambil tidur, kalau gak bisa peluk aku gak perlu repot-repot nginep sini" balas Elang frontal.

"Night Le, bye" setelahnya Elang mendorong ku masuk ke dalam kamar dan dia langsung menutup pintu dan menguncinya.

Aku masih tidak percaya dengan balasan yang dia lontarkan tapi Elang malah memutar kedua bola matanya "Kenapa Ta?"

"Frontal banget!"

"Gak dong, lebih frontal kalau aku bilang kesini biar bisa bercinta semalaman sama kamu" aku mencubit perutnya gemas.

"Eits" dia menangkap tanganku saat aku akan memberinya cubitan kedua.

"Ayo tidur, aku sudah capek menghadapi tingkah sahabat rasa kakak mu yang ajaib itu" dia menarik ku untuk mendekat ke ranjang.

Akhirnya aku dan Elang naik ke kasur lagi dan siap untuk tidur, Elang memeluk ku dari belakang, aku mengelus tangannya mencoba untuk terlelap.

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang