50

340 47 8
                                    

✨ Ale

Aku mengeringkan rambut Bita menggunakan hair dryer, dia mau aku bantu tapi memang tidak ku pungkiri kalau tidak sengaja kami bersentuhan dia akan langsung menjauhkan diri dariku.

"Makan ya setelah ini, semalam kamu belum makan sama sekali" ujarku tapi dia tidak menjawab.

Suara ketukan di pintu kamar terdengar disusul dengan suara Tuti yang memberitahu kalau ada tamu untuk kami.

Aku berjalan dan membuka pintu "Siapa yang datang Ti?" Tanyaku.

"Mbak Laras den" aku menghela napas kemudian meminta Tuti untuk membuatkan dia minuman lebih dulu seraya menunggu kami.

Aku menutup pintu dan kembali berjalan mendekati Bita yang masih duduk di kursi meja rias.

"Kamu mau aku menemuinya?"

"Temui saja" ujarnya.

"Kamu mau menemaniku?" Dia menggeleng.

"Aku gak mau dia melihat ku seperti ini, nanti dia bahagia karena kamu berhasil menyiksa ku"

Aku mengusap wajahku frustasi, memang tubuh Bita dengan jelas masih menampilkan lebam di beberapa titik tapi sungguh aku tidak bermaksud menciptakan lebam itu.

"Keluar lah Le, temui saja dia kamu gak akan tahu maksud dia kesini kalau gak kamu temui"

"Kamu janji gak akan melakukan hal-hal yang bisa mengancam nyawa mu?"

"Bukannya sekarang hidup dan mati ku ada ditangan mu?" Balasnya.

Aku memilih keluar dari kamar kami sebelum makin tersulut dengan situasi ini.



Aku menemui Laras kemudian dia berdiri saat melihatku berjalan mendekat ke arahnya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Hai Le" sapanya riang.

"Kok sendirian mana Lemba?" Tanyaku.

"Sama pengasuhnya" aku mengerutkan dahiku seperti baru tahu informasi ini.

"Sudah dua mingguan aku dapat pengasuh yang akhirnya cocok, Lemba nyaman kok sama dia jadi aku gak perlu kepikiran kalau ninggal-ninggal kerja, pengasuhnya mau tidur di rumah juga" dia seperti berusaha  menjelaskan secara detail.

"Oh, ada apa kesini pagi-pagi?"

"Anter sarapan buat kalian, kayaknya Bita sibuk banget jadi aku pikir dia pasti gak sempat buatin kamu sarapan"

"Dia selalu buat kok, tapi thanks Ras"

"Wah thank you banget loh Ras, tahu aja hari ini aku lagi libur bikin sarapan" Bita keluar dengan melempar kalimat itu.

Aku menoleh dan melihatnya mengenakan baju lengan panjang dan celana jeans santai yang panjang juga, dia nampak sudah rapi dan segar.

"Sibuk banget ya pasti?" Tanya Laras pada Bita.

"Iya nih sibuk balikin badan aku yang lumayan pegel habis dilembur sama Ale" aku hampir menggigit lidah ku sendiri saking tidak menyangka kalau kalimat itu yang akan dikeluarkan Bita sebagai balasan.

"Dia tuh emang gitu kalau habis kerja luar kota, minta jatahnya main serudukan"

"Ya kan yang?" Bita menyikut perutku dan aku tersenyum simpul sedikit gemas.

Nampak wajah Laras yang sepertinya malu sendiri mendengar jawaban Bita dan dia seakan bingung mau mengalihkan pembicaraan dengan topik apa.

"Loh, Lemba mana?" Tanya Bita.

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang