65

339 42 4
                                    

✨ Ale

Aku pulang kembali ke rumah setelah aku bekerja hari ini, kamar sudah rapi dan aku tidak menemukan Bita disana, aku membuka lemari pakaian kami dan disana barang-barang yang tersimpan sudah tampak berkurang, aku segera mencari Tuti di belakang.

Tuti sedang menyiapkan makan malam dan langsung terkejut ketika mendapatiku sudah berada di belakangnya "Bita dimana?" dia nampak menatapku tidak nyaman karena sekarang Tuti lebih memilih untuk menundukkan kepalanya.

"Itu tuan tadi........."

"Kenapa?"

"Mas Elang datang bawa non Bita"

"Kenapa kamu biarkan Ti?"

"Saya lihat mbak Bita sudah hampir kehilangan kesadaran, jadi saya gak tega........"

Aku langsung pergi meingglakan rumah lagi dan mengendari mobil menuju rumah Elang.

.

Di rumah Elang, aku segera turun dan disana sudah di sambut oleh seorang security yang menags di pos depan "Ada yang bisa saya bantu mas?" tanya sang security itu.

"Bisa bertemu dengan Elang?"

"Mas Elang belum pulang daritadi mas"

"Kira-kira kemana ya pak?"

"Biasanya lembur di kantor, belakangan ini bahkan gak pulang dan tidur disana mas"

"Makasih banyak pak, saya permisi" aku kembali ke dalam mobil karena memang mobil yang biasa Elang pakai tidak ada di halaman rumahnya, dan disana garasinya terbuka hanya ada satu mobil lain yang jarang dia pakai dan beberapa sepeda motor.

Aku mencoba menghubungi Elang dan ternyata ponselnya sedang dia nonaktifkan, aku memukul setir kemudiku.

Aku mencoba menghubungi Bita dan sama sekali tidak dia angkat walau ada nada sambungnya.

Aku sudah akan meluapkan kekesalanku pada setir mobil saat aku melihat sebuah sorot mobil yang mendekat ke arahku, itu mobil Elang.

Aku segera turun kembali dari mobil dan menghadangnya sebelum dia benar-benar masuk ke rumah, mobilnya sudah berhenti dan aku langsung membuka pintu penumpang yang ada di samping kursi pengemudi untuk mencari Bita, dan tidak ada siapa-siapa disana.

"Dimana Bita?" tanyaku tidak sabaran.

"Di tempat yang lebih aman dari pada rumah mu Le" aku menarik kerah kemerja Elang dan menhimpitnya di mobil.

"Kalau kamu yang salah, gak seharusnya kamu makin melukai Bita, kamu cuma pengecut yang gak bisa mengakui kesalahan dan memperbaikinya"

"Dan kamu merasa lebih baik dariku?" Elang menggeleng.

"Aku gak akan pernah cukup sempurna untuk Bita Le, makannya aku memilih untuk menyudahi hubungan kami, aku cuma akan menyiksanya kalau kami tetap bersama, tapi bukan artinya aku membiarkan Bita lebih kau siksa saat kalian bersama" Ale akan memukulku tapi aku lebih dulu menangkap tangannya.

"Samapai kapan kamu minta Bita untuk menunggumu berubah?"

"Sampai dia mati di tanganmu?" Aku semakin kesal dan sekarang sudahh mencekik leher Elang.

"Oh jadi ini yang kamu lakukan untuk menyiksanya? cekikan kamu cukup terasa untukku, bagaimana jika  tangan ini mencengjram leher Bita? aku bisa membayangkan rasanya saat ini" ledeknya.

Aku melepaskan cekikkan ku darinya "Sekarang tolong bawa aku ke dia Lang, aku mau istri ku balik"

"Gak, aku gak percaya, setidaknya biarkan dia istirahat dengan baik malam ini, kamu kembali saja sambil meyesali perbuatan kejimu tadi"

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now