29

299 40 0
                                    

✨ Ale

Selang satu Minggu dari kejadian menegangkan itu, aku datang ke kantor Elang untuk mengemas semua barang Bita yang masih ada di kantor dan membawanya pulang.

Aku yang melakukan semuanya, Bita masih belum mampu untuk menghadapi Elang.

Tentu teman-teman Bita di kantor terkejut mendengar resign nya Bita karena dia salah satu andalan kantor ini.

Marta sibuk membantu ku mengemas barang Bita, dan dia juga yang tempo hari meneleponku meminta ku untuk mengecek keadaan Bita setelah Bita mengantarnya pulang sehabis makan malam bertiga bersama Elang.

"Apa Bita sudah baikan mas?" Bisiknya padaku dan aku mengangguk.

"Thanks sudah kasih tahu kode terbaru tempo hari" Marta juga yang memberiku kode pintu rumah Bita karena Bita memberinya untuk jaga-jaga ketika diperlukan.

Marta mengangguk "Mas Elang kelihatan parah sih" ujarnya lagi.

"Biarin dulu, proses dia begitu kita gak bisa maksa proses orang lain" Marta mengangguk lagi.

"Aku masuk ke ruangan Elang dulu ya, mau pamitan" aku berjalan menuju ruangan Elang, mengetuk pintunya kemudian masuk ketika suaranya meminta ku untuk masuk.

Tatapannya nampak sedikit terkejut ketika pintu terbuka dan aku lah yang dia lihat "Masuk Le" dia mempersilahkan.

"Aku mewakili Bita buat pamitan ke kamu, makasih sudah kasih kesempatan Bita selama ini buat berkembang di pekerjaannya"

"Ini dari Bita" aku mengeluarkan sebuah kunci kemudian aku letakan di mejanya, kata Bita itu kunci rumah Elang yang memang Elang berikan padanya.

"Sama ini, dia masak soto daging khusus buat kamu, katanya dia belum sempat masak request an mu yang ini watu kalian masih bareng" aku meletakan tas di atas mejanya.

"Ada capucino juga, dia sudah pisahin es batunya di tumblr"

Aku melihat Elang mengalihkan pandangannya kemudian jari-jari tangannya seakan menyeka air mata yang siap jatuh.

Dia berdiri dari duduknya kemudian mengulurkan tangannya padaku "Makasih ya Le" aku meraih tangannya kemudian genggaman kami tercipta.

"Maaf aku menghancurkan Bita dan seenaknya memilih opsi pergi"

"Jaga Bita sampai kapan pun ya, sampai dia berada di tangan pria yang tepat" imbuhnya.

Aku memeluk tubuh Elang, menepuk punggungnya keras beberapa kali berharap dia segera pulih karena aku juga pernah berada diposisi seperti dirinya, dan itu sangat menyiksa.

"Time Will heal Lang, percaya ya!"

"Aku gak menyangka dia sebaik ini bahkan sampai janji terkecilnya pun dia masih penuhi, sedangkan aku?"

"Aku yang mengobral janji dan selalu gagal menepatinya" suaranya pilu, menyesakan.

Tapi bicara Bita yang baik, memang dia sebaik itu bahkan sampai hal-hal kecil pun aku selalu merasakan kebaikannya, mungkin itu juga yang membuat ku selama ini mengingkari perasaan yang kurasakan, aku takut menyakiti dan kehilangannya.

✨ Elang

Ale sudah berpamitan pulang dan aku masih memandangi barang-barang yang tadi Ale letakan di atas meja.

Akhirnya ku ambil bungkusan itu dan membukanya, benar saja disana sudah ada sebuah tepak makan dan termos makan ditambah sebuah Tumblr berisi es batu dan sebotol capucino untuk disantap.

Aku mengeluarkan semua itu dan ternyata ada sebuah surat di dalamnya, aku buru-buru membukanya ternyata itu tulisan tangan Bita.

"Selamat makan Lang, maaf baru bisa bikin yang kamu minta ketika sudah seperti ini, tapi semoga rasanya enak dan bisa kamu nikmati"

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang