23

380 39 8
                                    

✨ Bita

Hubungan ku bersama Elang sudah berjalan 2 bulan dengan cukup mulus sampai suatu hari sikapnya yang emosional dan meledak-ledak muncul kembali.

Semua berawal dari aku yang menangani proyek dari Baskara group, memang sedari awal aku merasa salah satu perwakilan mereka memang terlalu care padaku sekali pun itu hal diluar pekerjaan.

Namanya Neo, memang dia tidak tahu aku ada hubungan dengan Elang, begitu pula anak-anak di kantor kami, tidak ada yang tahu kecuali Marta.

Marta tahu pun setelah dia ribuan kali bertanya padaku ada hubungan apa aku dengan Elang karena dia merasa aku sedikit berbeda belakangan ini.

Akhirnya aku menceritakan semuanya pada Marta, apa dia terkejut? Ya, awalnya tapi seiring berjalannya waktu dan Marta melihat sendiri perubahan yang ada pada Elang akhirnya dia bisa menilai sendiri kalau aku aman dalam hubungan ini walau masih terlalu dini untuk dia menyimpulkan nya.

Aku hanya meminta Marta untuk tetap pura-pura tidak tahu tentang hubungan ku dengan Elang saat ini, dan itu membantu dalam pekerjaan kami.

Sampai hari dimana Neo datang lagi untuk melanjutkan perkembangan proges dengan ku.

Beberapa kali tangannya memang membuat sentuhan-sentuhan pada tubuh ku dan aku cukup risih sehingga dengan se sopan mungkin mencoba menghindar.

Di akhir pertemuan kami ini dia lagi-lagi mengajak ku untuk makan siang atau makan malam bersama tapi sekali lagi aku menolak dengan alasan akan ada meeting lanjutan bersama klien yang lain.

Selepas Neo meninggalkan kantor ini, Beni menghampiri ku "Ta, diminta mas Elang ke ruangannya sekarang"

"Oh oke Ben, thank you" ujarku dan setelahnya Beni menuju ke meja kerjanya lagi.

Aku berjalan menuju ruangan Elang, tak lupa mengetuknya terlebih dulu setelahnya aku mendengar suaranya yang memintaku untuk masuk.

"Panggil saya mas?" Aku masih tetap profesional kalau kami di kantor.

"Proyek Baskara Group saya alihkan ke Beni, meeting tadi meeting terakhir kamu dengan mereka, nanti bisa serahkan progres yang sudah jalan ke Beni"

Aku menekuk dahiku "Kenapa mendadak? Apa ada komplain dari mereka atas kinerja saya selama ini?" Aku meminta alasannya.

"Serahkan saja ke Beni Ta"

Aku semakin curiga dia sengaja melakukan ini tanpa alasan yang profesional "Saya butuh alasannya mas"

Dia mendekat padaku kemudian setelah wajahnya hanya tersisa sejengkal dengan wajahku dia berkata "Aku tidak mau perwakilan mereka selalu mengambil kesempatan padamu"

"Maksud kamu?"

"Kamu pikir aku gak tahu selama ini apa yang sudah Neo lakukan? Merayu mu? Berusaha melakukan kontak fisik? Apa lagi yang aku belum tahu?"

"Aku bisa atasi itu Lang, lagi pula aku tidak pernah menggubrisnya, aku hanya fokus pada pekerjaanku"

"Kamu suka?" Tanyanya.

"Suka apa? Aku suka mengerjakan proyek ini"

"Kamu menikmati semua godaan dari pria itu?" Tangannya sudah memegang daguku, memintaku untuk menatapnya.

"Apa yang kamu pikirkan? Aku sama sekali gak mengarah kesana Lang"

"Lalu kenapa menolak perintah ku?"

"Proyek ku sudah setengah jalan"

"Hubungan kita juga" balasnya.

"Lang, jangan campur adukkan pekerjaan kita dengan hubungan ini, kamu sendiri yang setuju kalau kita tetap profesional kan?"

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now