18

374 39 8
                                    

✨ Elang

Aku dan Bita membersihkan diri bersama di bawah guyuran shower di kamar mandinya setelah sesi percintaan kami di atas ranjang.

Dia nampak tersenyum saat air sudah menghujani tubuhnya aku mengelus pipinya "Kamu happy?" Tanyaku.

Dia menatap ku kemudian mengangguk "Makasih sudah baik ke aku Lang" balasnya.

Aku menelan ludahku dengan susah, rasanya tenggorokan ku tercekat mendengar pernyataan nya barusan.

"Aku tahu kamu pasti usaha menahan diri untuk gak hilang kontrol tadi"

Ya, aku memang menahan diriku setelah mendapat pelepasan ku tadi, memohon pada tangan ku untuk tidak langsung membalikan tubuh Bita dan memulai sesi berikutnya.

Aku memeluknya di bawah guyuran air kemudian menenggelamkan kepala ku di ceruk lehernya, nyaman.

"Aku mau kita begini selamanya, sama sama aku terus ya Ta?" Dia tidak menjawab dengan perkataan tapi dia mengelus kepala ku dengan lembut.



Aku berpakaian setelah mengambil pakaian santai dari dalam tas ku, sedangkan Bita sedang sibuk mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer.

Aku membantunya, aku mengambil alih hair dryer itu dan memintanya untuk duduk sedangkan aku sibuk mengeringkan rambutnya.

Dia tersenyum menatap ku dari pantulan cermin riasnya "Sweet banget sih" katanya dan aku tersenyum simpul.

"Apa sih yang gak buat kamu yang?" Godaku.

Beberapa saat kemudian kami mendengar bel rumah Bita berbunyi, aku melihat jam dinding yang ternyata sudah jam 10 malam.

"Siapa malam-malam begini?" Batinku bertanya.

Bita akan beranjak dari duduknya tapi aku berkata kalau aku saja yang melihat ke depan karena sudah malam.

Bita menuruti saranku dan akhirnya aku mematikan hair dryer yang masih ku pegang dan setelahnya berjalan menuju pintu utama untuk membuka pagar.

Aku membuka pintu utama rumah ini dan langsung bisa melihat siapa yang berdiri di balik pagar di luar sana, Ale.

"Ale?" Aku memastikan.

"Bita ada?" Tanyanya.

Beberapa detik kemudian Bita sudah berdiri di belakang ku sambil mencoba melihat siapa yang ada di luar.

"Le?" Dia memastikan.

"Ta....." Panggil Ale dengan suara yang parau.

"Kenapa?" Bita langsung berjalan keluar dan menuju pagar, sedangkan aku mengambilkan kunci pagar yang memang sudah kami kunci dari tadi.

Aku membukakan pagar dan seketika Ale masuk kemudian menyandarkan kepalanya ke pundak kanan Bita.

"Aku gagal lagi Ta, aku terlambat" ucap Ale dengan suara serak.

"Terlambat apa? Siapa?" Tanya Bita bingung.

"Dia pergi, gak selamat" imbuh Ale.

"Siapa? Pasien kamu?" Bita memastikan dan Ale mengangguk.

"Aku gak becus nolong mereka" Ale sudah terisak detik ini.

"Ayo masuk dulu Le, jangan di depan gini" akhirnya kami pun masuk ke dalam rumah dan aku yang menutup pintu pagarnya.

"Serius ada Ale lagi di saat seperti ini?" Batinku sedikit kesal tapi tetap saja masuk ke dalam.

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang