24

328 36 0
                                    

✨ Elang

Aku memberhentikan Bita dari proyek Baskara group dan aku tukar ke Beni dengan alasan aku tidak suka perwakilan mereka sedang mendekati Bita untuk tujuan pribadi.

Awalnya aku biasa saja tapi lama-lama melihat tingkah Neo yang semakin kurang ajar, akhirnya aku memutuskan untuk memberhentikan Bita dari proyek ini secara sepihak.

Setiap kali Bita ada meeting di kantor dengan perwakilan Baskara group, mataku tak henti menatap layar ponsel ku untuk mengawasinya dari cctv yang terpasang di ruangan meeting itu.

Dan puncaknya adalah hari ini saat aku lagi-lagi melihat tangan Neo dengan kurang ajar semakin berani menciptakan sentuhan fisik pada Perempuanku.

Aku menutup mata sebentar, menahan emosi yang siap meledak, sebisa mungkin aku harus mengendalikan tabiat jelek ku yang satu ini, aku ingat ini kantor dan tidak seharusnya aku bertingkah diluar kontrol.

Aku berjalan keluar dari ruangan kantor ku sebentar ketika Neo bersiap meninggalkan ruangan meeting.

Aku sengaja menuju pantry untuk membuat minuman sambil menunggunya benar-benar keluar dari ruangan itu.

Tepat dugaanku kalau dia akan cepat keluar dan menuju ke toilet yang ada di kantor ku ini, beberapa kali sudah dia lakukan dan aku langsung hapal.

Aku berjalan menuju toilet yang sama dengan Neo, saat dia selesai buang air kecil dan mencuci tangannya di wastafel, aku berdiri tepat di sampingnya.

"Semuanya lancar?" Tanyaku lebih dulu.

"Pak Elang" sapanya tampak ramah dan aku membalas senyumannya. .

"Lancar pak, saya suka kinerja Bu Bita selalu tepat dengan yang di mau bos saya" aku mengangguk.

"Senang mendengarnya, dan saya lebih senang kalau anda bisa menghormati Bu Bita dengan baik juga" matanya langsung siaga, seakan aku tahu perbuatannya.

"Saya tahu mungkin Bu Bita mencoba menghindar dengan baik tapi menurut saya perbuatan anda sudah tidak profesional" aku memberikan senyuman lagi lewat pantulan cermin walau saat ini kami masih berdampingan.

Wajahnya nampak makin tegang dan sekarang dia sudah salah tingkah sendiri dan mencoba segera pergi dari tempat ini.

Dia benar-benar akan pergi tanpa mengatakan satu kata pun, tapi aku membuatnya berhenti lagi.

"Saya cuma mau anda bisa meminta maaf yang baik padanya, dan untuk informasi saja, Bu Bita sudah memiliki pasangan jadi menurut saya tidak perlu lelah mengejar milik orang lain" dia nampak susah menelan ludahnya sendiri.

Aku berjalan lagi mendekatinya dan dia otomatis berjalan mundur sampai tubuhnya berhasil menabrak tembok dan sudah tidak bisa mundur lagi.

Aku tersenyum "Mulai saat ini yang memagang proyek Baskara Group bukan Bu Bita lagi, saya gak mau khawatir dengan keselamatan tim saya"

"Semoga anda mengerti ya" aku sedikit merapikan kerah kemejanya dan tubuhnya nampak makin tegang.

"Saya hanya bercanda pak" ucapnya pada akhirnya.

"Yang saya tahu pasangan Bu Bita tidak suka bercanda" balasku.

"Seingat saya dia pernah menjadi atlet nasional taekwondo, jadi semoga Bu Bita tidak melaporkan perbuatan anda pada kekasihnya ya" dia mengangguk hebat.

"Saya akan meminta maaf segera dengan sungguh" aku mengangguk.

"Saya duluan" aku berpamitan dan meninggalkan pria yang sudah terbukti hanya berani pada wanita.

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now