36

335 37 2
                                    

Bita

Sepulang aku dari rumah Elang aku langsung menuju ke baby shop terdekat untuk mencari kado yang akan aku beri ke Laras dan bayinya.

Aku jarang pergi ke baby shop sendirian, biasanya aku bersama dengan teman yang lain pergi ke tempat ini untuk mencarikan kado bagi teman kantor kami yang baru saja lahiran.

Rasanya sedikit aneh tapi juga seru karena aku jadi tahu apa manfaat dari masing-masing produk yang ditawarkan.

Akhirnya aku memilih push walker untuk anak Laras, bisa dipakai saat besok mulai belajar berjalan, juga mencari pompa asi elektrik untuk Laras gunakan, dan tadi aku menambahkan home dress khusus untuk ibu menyusui.

Aku lebih tertarik mencarikan kado untuk Laras ketimbang bayinya, entahlah menurutku banyak orang yang lebih fokus pada bayi yang baru lahir ketimbang ibunya padahal bagiku ibunya juga butuh diberi kado walau bukan barang yang mahal, hal-hal kecil pasti bisa membuat hati ibu menjadi senang.

Saat menunggu kado pilihanku dibungkus mataku tidak sengaja tertuju pada sepasang sepatu rajutan khusus untuk bayi yang baru lahir.

Aku mendekati sepatu berwarna biru muda itu, tampak indah dan hangat, itu kesan pertama yang aku dapat.

Menyentuhnya langsung membuat memori lama ku keluar kembali, memori tentang ibu.

Ya, ibu merajut sepatu untukku ketika dia hamil, dan ketika aku lahir ibu selalu memakaikannya di sore hari sehabis aku dia mandikan.

Aku tersenyum kemudian mengambil sepatu itu juga, untuk kubeli sendiri, entah untuk apa aku hanya ingin benda itu berada di dekatku karena sepatu rajut asliku sudah hilang entah kemana.

"Mbak, saya tambah yang ini ya, ini dibungkus tas biasa saja gak perlu dibungkus kertas kado" pintaku pada pelayan toko.

"Baik nona" ujarnya setelah menerima sepatu yang aku beri.



Akhirnya aku sampai di rumah Laras dan Bima, disana aku langsung turun membawa kado yang sudah aku siapkan.

Ibu Laras menyambut ku dengan baik dan ramah "Ini Bita kan?" Beliau mengkonfirmasi dan aku mengangguk.

"Benar Tante" aku menyalami tangan ibu Laras.

"Apa saya boleh mengunjungi Laras?"

"Boleh sayang, kebetulan hari ini belum terlalu banyak yang datang, ayo mari masuk" beliau mempersilahkan ku masuk kemudian kami berjalan menuju sebuah kamar di lantai bawah rumah ini.

Mama Laras membuka pintu kamar itu dan mempersilahkan aku masuk "Laras, ini ada Bita mau tilik bayi" dan ketika pintu itu terbuka pemandangan pertama yang aku dapatkan adalah Laras yang sedang mengajari Ale menggendong bayinya.

"Ini tuh gini Le biar aman"

"Oh oke oke" Ale tersenyum antusias.

Laras dan Ale serempak memandang kami yang berada di depan pintu kamar.

"Hai Ta, ayo masuk!" Ajak Laras.

Dengan sedikit canggung aku masuk ke dalam dan memberikan kado untuknya "Selamat ya Ras, speed recovery" aku menyalaminya kemudian dia memberikan cipika cipiki padaku.

"Makasih banyak Ta, ini banyak banget, kenapa repot-repot?"

"Oh, gak kok, gak repot sama sekali"

Laras tersenyum kemudian meminta Ale mendekat "Sini Le, bisa gak? Bawa ganteng aku kesini biar Bita bisa lihat' ujarnya.

Pelanggan Rindu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang