22

349 36 0
                                    

✨ Ale

Aku menutup pintu kamar dengan perasaan yang campur aduk, sepertinya aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak malam ini, perkataan Bita sangat menyita pikiran ku.

Kini pikiran ku sibuk berloncatan ke masa lalu, mengingat detail apa saja yang pernah aku lakukan pada Bita selama ini.

Meyakinkan diri bahwa aku pernah melakukan hal-hal yang tidak aku sadar yang bisa membuatnya sakit hati.

Sekarang aku makin ingin tahu sejak kapan Bita menaruh rasa padaku dan sejak kapan dia berhenti? Apa sejak Elang masuk ke dalam hidupnya?

Aku ingat satu momen saat kami SMA, umur kami hanya beda 1 tahun dan kami bersekolah di sekolah yang sama, saat itu Papa sudah kembali stabil dan bisa dibilang makin pesat usahanya, maka dari itu Papa meminta Bita untuk tinggal bersama kami karena kabar ibu Bita pun tak kunjung kami terima.

Arlia, sepertinya kalau tidak salah namanya Arlia, pacar pertamaku dan kami satu sekolah, apa sejak aku bersama dengan Arlia ternyata Bita sudah menyimpan rasa?

Karena setauku saat itu Bita juga sempat berusaha didekati oleh beberapa teman pria kami tapi dia tidak merespon lebih.

Apa itu karena aku?

Aku menjatuhkan tubuhku di ranjang dan menerawang ke masa lalu.

Flashback ON

✨ Ale

Aku sedang menghabiskan waktu bersama dengan Arlia di sebuah mall, kami menonton bioskop setelah jam pulang sekolah kami dan setelahnya Arlia mengajak ku untuk berfoto bersama di sebuah foto box.

Aku senang melihat gadisku ini tertawa riang karena kami bisa menghabiskan waktu bersama, biasanya kami akan sama-sama sibuk di akhir pekan karena bimbingan belajar yang mulai kami ikuti demi kelulusan kami.

Dan mengingat orang tuanya yang cukup ketak menerapkan waktu anaknya bersama aku, aku jadi bersyukur saja saat ini.

Akhirnya kami memesan makan karena perut kami memang belum memakan apa pun setelah kami pulang sekolah tadi.

"Aku senang Le, akhirnya bisa kencan dalam arti sesungguhnya sama kamu" aku menimpalinya dengan anggukan.

"Aku juga Li"

"Aku kira dulu kamu tuh beneran pacarnya Bita adik kelas kita" ujarnya dan aku menggeleng.

"Dia adek ku Li"

"Iya syukurnya gitu, kan aku yang jadi pacar mu!" Serunya gemas.

Dan karena dia membahas Bita aku langsung ingat kalau hari ini harusnya aku menemani Bita menyebar informasi tentang ibunya lagi, dia masih gencar mencari ibunya yang tak kunjung menjemputnya.

"Habis gini aku langsung antar kamu balik ya Li"

"Kok buru-buru Le?"

"Aku baru ingat harus mampir kantor papa tadi" aku berbohong agar Arlia tidak menyalahkan Bita atas keteledoranku sendiri.

"Ya udah kalau gitu sekarang aja deh kita baliknya" ujarnya dan aku mengangguk.

Setelah mengantar Arlia pulang ke rumahnya, aku segera mencari Bita di sekolah tapi dia tidak ada disana, hujan cukup lebat sejak aku dari rumah Arlia tadi, dan aku sempat menelpon rumah bertanya apa Bita sudah di rumah dan para ART papa bilang dia belum sampai.

Aku menjalankan mobil ku pelan di sekitaran area sekolah, berharap Bita masih ada di daerah sekitar sini.

Aku melihat seorang gadis masih mengenakan seragam dari sekolah ku sedang berteduh di depan sebuah ruko yang tutup, dia Bita.

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now