57. Harry Styles : Ready to Love

529 37 13
                                    

Hii. first of all, im so sorry for not updating cerita lain selain one shot karena tercekek sama tugas sekolah, urusan rumah dan ulangan yang menggunung. jadi hanya one shot yang bisa anggi cicil satu-satu ngerjainnya sambil ngilangin penat.
---

dedicated to santaharry, semoga suka lovely xo.
Rec. songs : Ready to Love Again - Lady Antebellum // Santa tell me - ariana Grande) Harry on the other side of this story. 
**

“YOU SHOULD SPEND YOU CHRISMAST HOLIDAY WITH US IN LONDON, IF NOT, THEN YOU WILL BEG FOR DEATH. WE MISS YOU! Come home, you little shit!” – Niall and Barbara.

**

                Aku tersenyum membaca print-out dari email Niall yang ia kirimkan sebulan lalu kemudian memasukkannya kedalam passport holder.  Rasanya senang sudah mendarat diLondon, aku tidak sabar untuk menghabiskan natal bersama Niall dan menempelkan kertas ini dikeningnya.

Mengunjungi satu sama lain memang sudah menjadi kebiasaan kami berempat—Aku, Barbara, Niall dan.. Harry – sebagai sahabat. Beberapa tahun lalu, kami sudah menghabiskan Natal  diapartement Barbara kemudian ditempat Harry di New York, dan tahun ini kami semua akan berkunjung ke London untuk bertemu Niall. Tahun depan ? mereka semua akan ke Australia mengunjungiku.

                Aussie-London memakan waktu hampir 12 jam, dan berada di pesawat selama itu cukup membuat badanku terasa kaku dan sedikit sakit lantaran aku memilih untuk menghabiskan waktuku dengan tidur dibanding mengeksplor kabin pesawat, karena kupikir selama UAS dan pelajaran tambahan berlangsung aku nyaris tidak tidur demi menyelesaikan semua  tugas dan percayalah, itu semua sepadan dengan yang sedang kulakukan saat ini.

                Selepasnya dari urusana bagasi, aku langsung keluar dari terminal kedatangan untuk mencari Niall. Harus kuakui Heathrow Airport sangat luas dan indah, bahkan jauh lebih indah dari yang kubaca diinternet. Kuedarkan pandanganku kesetiap sudut ruang tunggu hanya untuk menemukan sipirang tukang makan itu.

                “Sarah! Over here!”

                Aku menoleh keasal suara, menemukan Niall dan Barbara tengah melambaikan tangannya kearah yang berlawanan, membuatku bingung.  Cepat-cepat kutarik koperku menuju mereka berdua, dan siapa sangka jika Harry diseberang sana juga tengah melakukan hal yang sama ?

                Kami datang dari arah berlawan seperti yang kebanyakan terjadi diFilm-film, dan sialnya,kami  sampai dihadapan Niall dan Barbara diwaktu yang hampir bersamaan.

“Finally!” ucap Niall girang.

Niall adalah yang pertama membawa kami ke lingkaran sesak nafas, sebut saja group hug agar lebih singkat. Dan jujur saja, aku merasa…gugup berada didekat Harry.  

                “Jet lag ?” Tanya Barbara kepada aku dan Harry.

                Aku menggeleng. “capek, badannya sakit”

                “A little bit” jawab Harry singkat.

                Kelelahan terlihat jelas diwajahnya. Celana jeans hitam ketat, dan sweater biru tua yang dikenakannya membuat Harry terlihat sangat, enak untuk dipeluk.

                “I need coffee” ucapku berbarengan dengan Harry.

                Niall mengajak kami semua ke starbucks untuk mencari kopi. Harry adalah orang yang paling bersemangat diantara kami berempat, dia dan Niall berjalan lebih dulu sementara aku dan Barbara mengikutinya sambil mengobrol .

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now