21. Louis Tomlinson : Shattered

1.3K 35 0
                                    

Second Request Come from : *drum roolll*  Dyandra Benziverta ! My closest

***

                Langit sore ini terlihat mendung. Awan hitam menyelimuti hampir seluruh bagian kota London. Angin berhembus dengan kencang membuat dedaunan yang masih menempel diranting pohon terpakasa harus gugur begitu saja. Kupandang langit, Ah Rasanya awan-awan itu siap menjatuhkan airnya kapan saja kepada orang-orang yang berada dibawah mereka.

                “Sedang apa ?” aku menoleh, mendapati Louis yang berada dibelakangku tengah mengeratkan pelukannya pada pinggangku sementara bibirnya terus menciumi setiap inchi dari wajahku. “Ini sudah sore, sebaiknya kita istirahat”

                Matanya yang indah menatap langsung ke manik mataku. Berhasil membuatku membeku untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan. “Baiklah, ayo istirahat. Besok kau ada interview kan ?”

Ia mengangguk sambil membantuku berdiri dan mengikutinya berjalan menuju kamar tidur kami. Louis terlihat banyak pikiran belakangan ini, Issue gay yang sempat hilang kembali terdengar dikalangan orang-orang, belum lagi masalahnya dengan Eleanor—kekasihnya.

                Aku memutuskan untuk mengambil tempat disisi Louis malam ini, biasanya aku memilih untuk tidur dikamarku sendiri which is located next to this room. Louis langsung menarik tubuhku mendekatinya, nafasnya yang teratur menerpa tengkuk leherku seperti biasanya sentuhannya mampu membuat seluruh bulu kudukku meremang. This is the most favorite moment. Cuddling, Sleeping, and spending time together, melupakkan masalah pekerjaan untuk sejenak.

                “Sing me a song, Hubby” bisik Louis. Jari-jarinya mengait dengan sempurna dengan jari-jari milikku. Like It’s made just for me. “please, for tonight”

                Louis dan aku sudah menjalin hubungan cukup lama hampir satu tahun, dibelakang Eleanor dan juga orang-orang. Tidak ada yang mengetahui hubungan kami sampai saat ini. Yang orang-orang tahu adalah Louis is Eleanor’s boyfriend. Bukan Dyandra Benziverta yang bekerja paruh waktu diperpustakaan kota.

Aku tahu apa yang kulakukan ini salah dan benar-benar terdengar sangat murahan. Menjalin hubungan dengan Louis yang jelas-jelas sudah memiliki kekasih. Aku sudah mencoba untuk mengabaikan perasaanku sendiri tapi tidak bisa. Perasaan ini justru semakin tumbuh dengan liarnya tanpa bisa dikontrol. Selama ini aku selalu merasa tidak nyaman mengenai hubungan kami. Bagaimana jika media mengetahuinya ? Reputasi Louis dan Bandnya bisa hancur dan puluhan ribu Fansnya akan pergi. Aku tidak mau itu terjadi tapi aku juga tidak bisa melepaskannya begitu saja.

                “Elevator buttons and morning air, Strangers' silence makes me wanna take the stairs..” aku mulai menyanyikan Ours dari Taylor Swift untuk Louis hingga ia tertidur. Wajahnya yang damai saat tertidur semakin membuatku menyadari bahwa perasaan ini sudah terlalu jauh dan aku perlu menghentikannya sebelum semua terlambat. Kasihan Eleanor, dia pantas bersama Louis. Dia cantik , dari keluarga terhormat. Tidak sepertiku. Kami benar-benar berbeda dan mungkin tidak pantas untuk dibandingkan.

                “Don't you worry your pretty little mind, People throw rocks at things that shine, But they can't take what's ours, They can't take what's ours, The stakes are high, the water's rough, But this love is ours”

                Aku membisikkan bait lagu terakhir dari Ours sebelum beranjak dari pelukan Louis dengan hati-hati. Kupandangi wajahnya yang tenang untuk sesaat sebelum benar-benar bangkit dari tempat tidur. Dengan penuh perjuangan aku berusaha mengeluarkan koper hitam besar yang tersimpan dibawah tempat tidur berusaha agar tidak mengeluarkan suara berisik yang bisa membangunkan Louis.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now