2. Harry Styles : More Than Just BestFriends

2.8K 76 3
                                    

This Story dedicated for Dyandra Benziverta. For my sister who always there when I most needed her. I love here and words can't describe how much I love her.

cerita ini dibuat waktu dijogja, karena efek ngantuk dipagi hari akibat flight subuh kemuian berpetualang layaknya dora diYogyakarta cerita ini terus dikembangkan, and Voila! Ketika kembali ke Bali. Cerita ini hanya perlu editing dan Post.

Enjoy!

**

Dyandra Benziverta known as popular novel Writers. Kepandaiannya dalam merangkai kata menjadi sekumpulan kalimat yang kemudian dikenal sebagai paragraf, membuatnya dikenal banyak orang yang menyukai karya tulisnya. Sebagaian besar bukunya selalu berada di deretan best Seler beberapa hari setelah keluar. Diumurnya yang belia Ia sudah pandai menulis dan menghasilkan buku.

***


"No! Aku gamau pakai cara seperti itu" bantah dyandra.

"Kamu perlu, demi management. Kamu hanya perlu pacaran sama Harry Styles selama sebulan untuk percobaan"

"Kalau diterima masyarakat gimana ?"

"Kita perpanjang. Tapi tanpa sepengetahuan Harry. Tapi dengan satu catatan. Kamu tidak boleh jatuh cinta pada Harry"

"ARE YOU NUTS?! IM DONE. Terserah!"


Pertengkaran itu kembali terlintas diotakku. Aku Tak henti-hentinya mengutuk diriku sendiri tiap kali mengingat atau teringat akan hal itu. Seharusnya aku tidak mengucapkan kata "terserah" karena itu semua berdampak buruk!

"Dy, are you okay ?" Tanya Harry selepas nya membeli tiket Cinema.

See ? Aku bilang berakhir buruk kan?! Mereka tidak menanggapi perlawananku.

Okay. Here listen dia Harry Styles from one direction. We aren't dating - mungkin sebentar lagi atau entahlah - kami hanya bersahabat. Bersahabat untuk permulaan setelah itu aku tidak tahu. Setumpuk atau bahkan segunung rasa bersalah tertanam didadaku. Bagaimana bisa aku berbohong pada Harry atau membohongi dia lebih tepatnya. Dia pria muda yang baik. Dan menurut ceritanya yang ia ceritakan padaku selama ini, dia adalah member yang paling sering dipaksa oleh modest - Management mereka - untuk melakukan publicity stunt diluar keinginannya, totally me.

"Hey.. You okay ? Tuhkan melamun lagi"

"Uh.. Eh.. Sorry, lagi agak gak enak badan" ucapku. Harry menatapku lama sebelum menempelkan punggung tangannya dikeningku.

"Tubuhmu sedikit demam. Kita pulang saja bagaimana ?" Ajak Harry. No. Aku tidak ingin mengecewakan sahabatku.

"Im okay, ayo nonton. Sayang tiketnya kebuang" aku merajuknya agar tidak membawaku pulang.

"Astaga,masalah tiket engga apa apa. Lebih penting kesehatanmu,nanti aku dihajar penggemarmu" goda Harry sambil menggandeng tanganku menuju Theather.

Berbicara soal penggemar, penggemar Harry setuju akan hubungan persahabatan yang kami jalin selama ini. Buktinya Tak banyak hate yang kuterima,bahkan beberapa dari mereka membuat cerita cinta yang diperankan oleh kami!

"Ayo lah Harry"

"Baiklah-baiklah ayo menonton. Tapi dengan catatan, jika kau merasa Tak kuat bilang padaku maka Kuta akan segera pulang.

"Siap komandan!"

Harry tertawa mendengar jawabanku. Tangannya kembali menarik tanganku kedalam genggamannya. Kalian tahu ? Genggamannya sangat hangat dan aku bersyukur fans Harry tidak membunuhku hanya karena Harry menggandeng tanganku.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now