54. Harry Styles : Moments

477 30 12
                                    

Rec. Song : Moments - One Direction // Night Changes - One Direction.

Anggi mau tanya sesuatu sama kalian, boleh ?
Kalau kalian disuruh ngerelain, orang yang kalian sayang pergi demi kebaikan orang itu gimana  ? Kalian pengen orang itu bahagia, tapi kalian tahu.. kalian ga bakal sanggup liat semuanya sama lagi ketika orang itu pergi , kalian tahu, kalian bakal hilang, hancur dan ga akan bisa sama lagi. Dan kalian belum siap, tapi disatu sisi kalian tahu--well berdasarkan apa yang dibilang dokter, orang yang kalian sayang itu lelah dan pingin istirahat.
Kalian gimana ?

**
“Kau tidak mau masuk ? dia pasti membutuhkanmu”
“untuk apa ?  dia juga sudah mau mati”
“Harry! you can’t say that!”
“whaatevs”

**

                “Harry!” panggil Chyntia. 

                Aku menatap keadaan disekelilingku dan sadar kalau aku tengah berada dipom bensin dekat rumah. Panggilan dari Chyntia terus terdengar tapi aku tidak tahu dia berada dimana, aku tidak bisa menemukannya.  Langit gelap dan angin yang berhembus cukup kencang. Sekali lagi pandanganku mmenyapu setiap sudut pom bensin, mencoba menemukan Chyntia  yang terus memanggil dengan nada yang terdengar kesakitan.

                “Harry! right here!”

                Chyntia keluar dari sebuah mobil box, ia berjalan mendekatiku sambil memegangi perutnya. Gadis itu benar-benar tampak kesakitan. Seiring dengan langkahku yang semakin cepat, aku terus menghubungi ambulan agar menjemput kami disini.

                Tangan gadis itu berusaha menggapai tanganku yang terulur untuk menjemput tubuh mungilnya. Sedikit lagi, sedikit lagi.

“Chyntia!”

Terlambat, gadis itu sudah lebih dulu ambruk dan tidak sadarkan diri. Sebuah mobil ambulan masuk kehalaman pom bensin dan paramedis sudah lebih dulu membawa Chyntia kedalam sebelum aku mampu meraihnya.  Aku ikut masuk kedalam dan sesaat kemudian ambulan yang kami tumpangi sudah bergerak menuju rumah sakit terdekat meninggalkan pom bensin.

Paramedis memasang masker Ventilator dimulut Chyntia untuk membantunya bernafas. Tangan gadis itu mencari-cari wajahku untuk ia sentuh. Sorot matanya sayu dan yang terpancar diwajahnya hanyalah rasa sakit, bukan keceriaan seperti biasanya.

“Hei, keep your eyes on me. Okay ?” ucapku sambil membelai kepalanya.

Gadis itu mengangguk. “I love you, Harry”

“Sir, please keep talking so she won’t fall asleep, keep her awake until we reach the hospital. Could you ?” Tanya seorang paramedis.

I’ll try, batinku.

Chyntia mengerang kesakitan secara tiba-tiba. dia menangis sambil memegangi perutnya, tangan kanan Chyntia meremas lenganku seolah-olah memberi tahu jika ia kesakitan.

“hey, hey, don’t sleep. Keep your eyes on me, okay ? you love me right ?”

Lagi, dia mengangguk ditengah-tengah rasa sakit yang dia rasakan. “Sing” she mouthed.

“We’re only getting older, baby. And ive been think—no,no” aku meralat nyanyianku yang kacau. Bukan Night Changes yang harus kunyanyikan, lagu itu hanya akan mengingatkan Chyntia mengenai kencan pertama kami.

“if we could have this life for one more day, if we could only turn back time, you know I’ll be your life…” sialan, kenapa harus lagu ini yang disukai oleh Chyntia. Did she do it on purpose ?

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now