25. Zayn Malik : She's Not Me.

1.1K 43 3
                                    

***

Kala itu,

Aku dan Harry tengah berbincang-bincang diteras rumah sepulangnya dari kampus, kami berdua sudah semester akhir, waktunya untuk menyusun skripsi. Sebagai Sahabat yang baik, aku dan Harry berjanji untuk lulus bersama. Semua rencana itu hancur ketika Zayn datang menghampiri kami berdua dan langsung menghajar Harry habis-habisan.

 “Kau, bisa-bisanya bermain dibelakangku!” tuduh Zayn. “Dasar wanita jalang!”

                Salah paham.

                Harry bangkit dari tempatnya, tidak terima mendengar Zayn yang mengataiku wanita jalang. Perkelahian tak bisa dihindari, Harry dan Zayn justru saling menonjok satu sama lain. Aku hendak melerai mereka berdua dengan menyusup ketengah-tengah mereka namun Na’as bagiku. Tonjokkan Zayn mengenai piipiku.

                “Zayn!” aku berseru. Sialnya rahangku sakit sekali untuk dipakai bicara. “aku dan Harry hanya berteman, jangan emosi dulu!”

Persetan dengan rahang, Zayn lebih penting.

                “Mulai sekarang kita putus” ucap Zayn dengan tegas dan dingin.

                Aku ingin menjangkaunya, memeluknya dan menjelaskan semuanya tapi kakiku justru menjauh, melangkah mundur menjauhi Zayn. Ucapan barusannya adalah sebuah keputusan yang tak bisa digugat kembali. Ia sudah memutuskannya walaupun sepihak, dan aku hanya bisa menurutinya.

                Hening. Tidak ada yang berbicara diantara kami beritga. Sampai akhirnya isakan tangisku yang memcah kesunyian dan membuat dua orang itu menoleh, sadar akan keberadaanku.

                “Baik, kalau memang itu maumu” ucapku. “Tapi ketahuilah satu hal jika ini semua salah paham, aku dan Harry hanya berteman. Dan terima kasih untuk satu tahun berharganya, Zayn”

                Dan dengan begitu, Zayn tersenyum masam sebelum berjalan menjauh memunggungiku. Dan berakhir sudah hubungan kami. Tidak ada lagi Movie Marathon, Makan siang bersama setiap hari minggu, berenang dan yang lebih parah tidak ada lagi Zayn didalam kehidupanku. Kami sudah resmi berpisah.

                ***

                I wonder now, how you have been. Are you Happy ? Cause I'll be waiting here

Another week, or month or year.

                “Avi!”

                Pasti, Harry. Aku menebak-nebak sambil tetap berjalan menuju perpustakaan kampus untuk mengembalikkan buku.  Dan benar saja, Pria itu datang menghampiriku dengan nafas terengah-engah. “kau sudah menyiapkan pakaian untuk kelulusan dan menyebar undangan promosi ?”

                Harry mengekor ikut masuk kedalam perpustakaan.

“sudah, masih tersisa satu dan aku tidak tahu harus memberikannya pada siapa” jawabku santai sambil meletakkan kamus besar yang berisi catatan hukum Negara dirak-nya.

“Temanmu yang lain”

Aku tergelak, namun langsung berhenti ketika ditegur oleh pustakawan yang tengah bertugas. “teman katamu ? Kau menghinaku ya ? Temanku satu-satunya hanya dirimu”

Ya. Semenjak berita tuduhan menganai aku yang berselingkuh dibelakang Zayn berhasil membuat hampir semua dari populasi gadis dikampus ini menjauhiku. Dan hidupku mulai menjadi jauh lebih buruk dari yang pernah kubayangkan. Mereka menjauhiku dan mengelak untuk membuat kontak apapun denganku. Hanya Harry dan beberapa anak laki-laki yang masih mau berteman, tapi karena populasi laki-laki dikelasku kalah dengan populasi perempuan jadi bisa dibilang aku hanya punya sedikit teman.  4 dari 45 mahasiswa dikelas. Hebat kan ?

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now