32. Niall Horan : Turn Back Time

1K 44 7
                                    

***

"Dit, he cant come"

Aku mendengus kesal. Segera kurapikan ponsel, kado dan tablet yang berceceran dimeja restaurant kemudian bangkit untuk menemui Zayn yang berdiri didekat pintu keluar. Untung restaurant ini sepi akan pengunjung mengingat waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam dan restaurant ini akan tutup sebentar lagi.

"aku seharusnya tahu, bahwa Niall tidak akan pernah menepati janjinya dan dia tidak akan pernah berubah" aku menyahut dengan kesal lalu berlalu dari hadapan Zayn.

"Dit! Dia punya hal penting yang harus dia urus, which is more important than you. Kenapa kau tidak pernah mau mengerti ?"

Tidak pernah mau mengerti ?

aku berbalik, menatap Zayn. "Tidak pernah mau mengerti katamu ? Zayn! aku selalu bersabar ketika Niall mengingkari janjinnya, aku selalu bersabar ketika Niall tidak pernah membalas pesan atau mengangkat teleponku selama seminggu atau bahkan satu bulan penuh. Ini sudah dua bulan Zayn! wanita mana yang tahan tidak melihat orang yang dicintainya selama sebulan ? terlebih tidak berhubungan. Selama ini aku selalu menerima pesan dari Niall melalui Harry, Liam, Louis dan Kamu! Kau pikir aku ini apa ?!"

Kena kau.

Zayn terdiam ditempatnya, ia menggaruk tengkuk lehernya yang aku seratus persen yakin tidak gatal. Aku berjalan mendekati Zayn, kembali  menembaknya dengan unek-unek yang kumiliki.

"Katakan padanya, kalau memang dia tidak ingin hubungan ini berlanjut. Suruh dia menemuiku dan menyelesaikannya!"

Lantas aku meninggalkan Zayn yang masih berdiri mematung. Merasa sudah berjalan cukup jauh, aku mencari halte terdekat untuk duduk. Sesampainya disebuah halte. Isakan-isakan tangis yang kutahan sedari tadi muncul kepermukaan, saling berebut ingin dikeluarkan paling pertama.

Angin dingin yang berhembus tidak kuperdulikan, Bus umum yang berlalu lalang dihadapan kuacuhkan. Aku hanya ingin menangis menumpahkan semua kekesalan yang tertahan sedari tadi. Menunggu selama empat jam tanpa kepastian itu menyebalkan! Terlebih ketika pria itu benar-benar tidak bisa dihubungi.

Tahu tidak sih kalau aku mengkhawatirkan keadaannya ? Tahu tidak bahwa aku merindukannya setelah sekian lama tidak bertemu ?

Anehnya, aku masih bertahan. Perasaan cinta ini masih bertahan pada Niall, ada suatu hal - yang aku sendiri tidak ketahu apa-membuatku tidak bisa membencinya, seberapapun menyebalkannya Niall, selama apapun ia menghilang dari jangkuanku. Aku masih mencintainya sampai saat ini.

We've been friends for so long, kami mengenal satu sama lain dengan baik. tapi ada satu hal yang tak pernah bisa kupahami dari Niall adalah kebiasaanya yang suka menghilang tanpa kabar. Kami selalu ada disaat-saat yang dibutuhkan, kami masih sering berkirim pesan -oke itu dulu. And a few months ago, Niall asked me to go out with him, and that's it. We are dating.

1NEW MESSAGE

"..From now on, you are free..."

Eh ?

Akupun membuka pesan yang baru masuk kedalam ponsel. Pesan dari Nomer Niall. Kenapa pria ini mengirimkan pesan ? meminta Maaf ? jarang-jarang dia mau mengirimkan pesan untuk meminta maaf. Niall hanya akan meminta maaf jika kami bertemu langsung, itupun hanya sebatas kata 'maaf' tidak lebih dan tidak ada sisi romantisnya.

From : Niall Hubby Horan

"From now on you are free, I let you go Dita, I know this is sound cruel. Aku bukan seorang pria yang bisa membuatmu tertawa setiap waktu dengan berada didekatmu, Kamu lebih sering sendiri dan lebih sering menangis ketika bersamaku. Jadi,I think we better off this way. Find someone who will love you better than I do. Im so sorry I couldn't make it, hopefully one day I could tell you the reasons why i can't meet you. Take Care, Dita and please forgive me and also remember that I will always love you, but we just Can't be together"

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now