50. Harry Styles: Last

542 35 6
                                    

(recommended Song: one by Ed Sheeran . Make You Feel My Love- Adele (Glee Cast version)

Dedicated to Ara ^^
***
“Do me a favor”  asked Harry as I was about to do my homework.

“What’s that and why is that ?”
“because I told you to, please. Ara , tulis saja… buat itu seperti pidato kelulusan atau apa saja terserah”
“alright I will. Now shut up and get back to your homework. Can we ?”

Aku tersenyum ketika teringat akan permintaan Harry beberapa waktu lalu and now here iam, masih terjaga ditengah malam yang dingin mencoba untuk menulis sebuah pidato mengenai Harry Edward Styles.  Dia sudah bersikap aneh beberapa hari ini, lebih sering menggunakan sweater—walaupun aku tahu tidak ada yang salah dengan itu—tapi tetap saja itu bukan dirinya, dia suka menghindar dariku dan sudah dua hari tidak muncul dikampus tanpa keterangan yang jelas.

I love him, I mean semuanya tentang Harry bahkan sampai hal terkecil tentangnya menarik,untukku. The way he smiles, matanya yang selalu sipit ketika ia tertawa, sikapnya yang gentleman, dan semuanya. Bahkan sampai hal terburuk yang ia miliki terlihat menarik. Contohnya, bersendawa setelah makan ?

Should I write it down ? I guess I should.

Akhirnya setelah satu setengah jam berdiam diri, belum menulis apapun kuraih ipodku dan mulai mendengarkan lagu One milik Ed Sheeran sambil menulis sesuatu tentang Harry. Tulisan ini haru selesai selambat-lambatnya besok pagi agar bisa kubawakan kerumahnya besok siang.

“and all of my friends have gone to find another place   to let their hearts collide, and I bumped into you.  The funniest-dirtiest-pervertest boy on earth…the only one that I’d offer a warm hug when its cold, ”

                **

                Pukul sepuluh malam aku tiba dirumah mendapati Ayah dan Ibu yang sudah menunggu kepulanganku tengah duduk dimeja makan sambil berdiskusi. Here’s come trouble. Dengan perasaan was-was, aku menarik salah satu kursi yang ada dan duduk. Bersiap untuk mendengarkan emosi yang meledak-ledak dari Ibu.

                If it wasn’t for Harry, aku tidak akan mau menunggunya pulang kerumah sejak siang tadi sampai semalam ini. tapi sepertinya pria itu tidak mau menemuiku buktinya rumahnya kosong—nyaris seperti tidak ada penghuninya. Bahkan tidak ada pembantu atau sopir keluarganya disana.

                “Darimana saja kamu ?” Tanya Ayah tegas.

                Rumah Harry. “Bikin tugas Ayah di perpustakaan kota”

                “Selarut ini ?”

                “Maaf, tak akan kuulangi lagi” jawabku pelan masih dalam keadaan menunduk. Do you expect me to look at my parent’s eyes ? Hell no. mata mereka terlihat menyeramkan ketika marah.

                “Kembali ke kamarmu lalu lekas istirahat”

                Aku mengangguk mengerti dan segera naik keatas. Usai mandi dan berganti pakaian, kucharge ponselku dinakas tempat tidur kemudian meraih tas kulihku yang tersampir ditempat tidur. Cepat-cepat kuraih surat yang semalam kutulis kemudian kubaca ulang.

                Sepertinya Harry sengaja mengerjaiku. Tapi kalaupun dia memang melakukan hal itu, kenapa harus pakai acara menghilang segala ? Tidak sekolah dan mengosongkan rumah ? sebenarnya ada apa sih ? apakah dia marah padaku ? memangnya aku salah apa ?

                Tadi siang ketika aku berada dirumahnya, I already sent him tons of message dan salah satunya berisi ucapan permintaan maaf—sekalipun aku tidak tahu kesalahanku apa. Biasanya dia akan menelpon dan mengajakku berbicara. Bukannya perang dingin seperti ini. tanpa sadar mataku sudah terasa berat tapi aku masih menyempatkan diri untuk mengirimi Harry sms sebelum tidur.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now