58. Harry Styles : Quite Like You

505 34 0
                                    

dedicated to : cruxpale (hope ya like it!)
(rec. song : Never Seen Anything 'Quite Like You' - The Script // Dark Side - Zara Larsson) (here's my favorite Harry's--minta dinikahin-- gif. )

*
Everybody has a darkside
And I'm across, never ment to be the bad guy
But now I'm lost.
I don't wanna waste your time, or piss you off
                **

Aku tersenyum masam menatap sebuah closet didepanku. Sebentar lagi aku harus berjalan di runway, menampilkan undergarments keluaran terbaru milik Victoria Secret. Dari bilik kamar mandi tempatku sekarang, aku bisa mendengar para pekerja sibuk berlalu lalang – kesana kemari memastikan para Model sudah siap.

                “Sialan! Apa maksudmu Taylor Swift tidak bisa datang ? Dia terkilir ? Yang benar saja ?!”

                “Candice dan Cara, you’re up!”

                “Lily, mana Lily ?!
                “Behati! you’re up!”

                Aku tersenyum. Pelan-pelan, kugulung rambutku secara asal sebelum menguncinya dengan karet rambut kemudian menutup tubuh bagian atasku dengan handuk kemudian menunduk kearah toilet. Tidak butuh lama untukku memuntahkan seluruh makanan yang ada diperutku karena kurasa alam bawah sadarku sudah mengerti jika aku harus terlihat kurus, aku tidak boleh makan apapun jika ingin tetap berada dirunway—seperti yang biasa disebut oleh para model.

Aku hidup seperti ini sejak Mahasiswa, tepat setelah lulus SMA. Masa SMA bagiku, adalah masa dimana semua yang kamu lihat indah, tidak selalu indah. Masa dimana, orang yang paling bijak adalah orang yang paling patut diwaspadai. Masa dimana, kamu tahu dibalik senyum lebar seseorang, mereka menyimpan banyak masalah. Sayangnya, tidak banyak orang yang mempelajari hal-hal itu dimasa SMA, mereka acuh, bahkan tidak peduli. dan aku satu dari sekian banyak orang yang merasakannya. Aku,

                Barbara Palvin.

Siapa yang tidak tahu nama itu ? one of the prettiest Victoria Secret’s Angel. Ya, aku model. Bertubuh tinggi, langsing, memiliki kaki jenjang, dan tubuh yang selalu terawat. Ya, aku berhasil mendapatkannya setelah Anorexia dan Bulimia menghajarku habis-habisan semasa kuliah. Im struggling with Anorexic and Bulimic  till now.
                Aku yakin, aku tidak akan melupakan laki-laki sialan itu. Harry Edward Styles. Pria inggris berambut curly yang sekarang menjadi pujaan banyak wanita. Yesh, he is in that freaking band called One Direction. Harry Styles, pria muda tampan yang memiliki tata krama baik—tidak ada cacatnya.
                Here, let me tell you something. That damn jerk, wasn’t that well-educated when we were in high school. He isn’t more than just a prankster, rebellious boy with his class mate who loved to sit in the back section of the classroom. Dia suka mengejek, menghina, membuat lelucon tentang teman-temanku yang berbobot tubuh besar. Like what the fuck, he’d worship Clara Bennet—The famous slut in our senior year. And I hate him for that .
                Harry dan aku persis seperti Langit dan Bumi. Kami berdua berbeda. Saat SMA, Harry lebih suka berkompetisi dengan teman-temannya untuk mendapatkan Clara .  Jujur saja, saat SMA aku tidak sekurus sekarang. Aku masuk dalam kategori gadis jelek, buruk rupa dan berbobot tubuh berlebihan dan cupu. Aku lebih suka duduk dibangku pojok dekat jendela atau kadang ditengah agar bisa bersembunyi dari Harry, aku bersembunyi bukan karena takut diejek melainkan malu.

Harry tidak pernah mengejekku, paling-paling dia hanya akan ikut tertawa jika teman-temannya mengejekku dan ketika mata kami bertemu dia akan diam dan mengganti topic pembicaraan teman-temannya. Like, he did that on purpose.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now