43. Harry Styles : Confession

799 34 0
                                    

{lagu di Mulmed (Reccomend: Sirens - Cher Llyod // Hunter Hayes - You Think you know somebody) , Abang gantengnya di mulmed juga]
***
"I love you”
“Now, Give me my morning kiss”  
“I love you and I will always be by yourside”

**

                Aku berjalan menyusuri dapur mencari-cari keberadaannya. Saat makan malam tadi ponselnya berbunyi dan dia langsung permisi ijin untuk mengangkat telepon, meninggalkan aku dan ibunya  berdua dimeja makan.

“Babe…” panggilku. “Babe…”

Bukannya sahutan , yang kudapat malah suara batuk dari ibunya. Cepat-cepat kudatangi kamar Mrs. Styles, wanita paruh baya itu tengah terbatuk-batuk sambil memegangi dadanya yang sakit. Dalam hati aku mengumpat, kemana sih perginya pria itu—sudah tahu ibunya sakit malah ditinggal sendiri. Aku bukannya mengeluh tidak mau membantu, hanya saja aku tidak habis pikir dengan sikap pria itu yang kadang dingin dan suka menghilang tiba-tiba, and yet I still love him. Pft…

“Day.. you shouldn’t be here, kamu seharusnya pulang sayang. Mana Harry ? Pria itu sudah seharusnya mengantarmu pulang”

“Tidak, Ma’am. Aku akan menginap disini, jika diijinkan” aku menjawabnya dengan sopan.

“Apakah Ibumu tidak khawatir nantinya dirumah ? bagaimana dengan Hessa ?”

“Mereka sedang diluar kota, dan aku malas sendirian dirumah”

“Baiklah” sahut wanita paruh baya tersebut. “Kamu boleh menginap sayang”

Aku tersenyum senang. Usai membantunya minum obat, aku kembali mencari anaknya. Kalau ketemu, akan kucubit lengannya itu! Saat berjalan menuju ruang tamu, kulihat pria itu tengah menelpon sambil tergesa-gesa masuk kepekarangan rumah. Heran, pria ini hobinya tergesa-gesa.

“Harry!” panggilku.

Harry menoleh, cepat-cepat ia putus sambungan teleponnya dan menemuiku-sambil tergesa-gesa (untuk kesekian kalinya).

“Telepon dari siapa ?” tanyaku penasaran.

“Bukan dari siapa-siapa” sahutnya dingin. “Hanya teman dipub yang ingin menukar shift kerja”

WOW. Tadi dia bersikap dingin dan sekarang berubah menjadi sangat santai. WOW just WOW. “Okay then, come in. come cuddle”

**

02:00 AM

Dini hari, aku terbangun akibat ponselku yang berbunyi. Dengan malas kuraih ponsel yang berada diatas nakas tersebut dan mengangkat teleponnya. Kalau bukan dia yang menelpon sudah pasti ponselku berada didalam tong sampah. Untungnya suara pria itu berhasil mencegah.

“Aku membangunkanmu ya ? Maaf, aku terlalu merindukanmu” selalu itu yang ia ucapkan tiap kali menelpon. Ia selalu tahu, dan meminta maaf tiap kali sadar kalau dia menghubungiku tengah malam. Dia selalu tahu bagaimana caranya memberiku kejutan setiap kepulangannya dari Tour, dia-selalu bisa menghiburku sekalipun dirinya tidak ada disampingku, Dia yang kubicarakan adalah Harry Styles.

“Hey.. sudah sampai dirumah ?”
                “belum—sebentar lagi,mungkin” sahutnya .  “Day.. Bisa kita bicara sekarang ?”

Aku mengangguk tapi kemudian aku sadar kalau Harry tidak bisa melihat anggukanku, Dayanti bodoh.

“Ya, tentu. Ada apa?”

“Aku mau kita putus” sahutnya dingin dan tegas. Ada penekanan disetiap kata yang ia ucapkan tadi. Kata-kata yang berhasil menohok hatiku. “Maaf, tapi itulah yang mau kukatakan padamu. Aku mau kita putus, Day”

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now