35. Harry Styles : How

1K 45 8
                                    

                "Harry, why did you do this to me ?!”

            “Karena sejak awal, ini semua palsu. Kamu, hubungan kita, surat, bunga dan semuanya adalah palsu!”

                “But you said, that your feelings for me are real”

                “it is, Cara. Tapi taruhan tetap taruhan”

                ***

                               

Aku masih bisa melihatnya tertawa dari kejauhan, aku masih hafal gayanya tertawa. Ia akan menutupi bibirnya saat tertawa terbahak-bahak sementara tangannya yang lain memukul pundak orang disampingnya. Tapi itulah yang menjadikan Cara unik, dia berbeda. dia tidak pernah memikirkan cibiran dari orang-orang, sangat berbeda denganku. Tapi itulah yang menyatukan kami, dulu.

                Kini, Cara terlihat bahagia bersama Ryan—sahabat atau justru kekasih barunya. Well, setidaknya itu menghiburku melihatnya bahagia dan sudah bisa tertawa. Enam bulan yang lalu, ketika hubungan kami berakhir dengan tragis, Cara memilih untuk menghilang selama hampir sebulan dari kampus. Mahasiswi teraktif yang pernah kukenal itu memilih untuk cuti.

                Aku berusaha untuk menemuinya, mendatangi semua organisasi yang ia masuki bahkan mengikuti hampir semua kelas yang ia ambil tapi hasilnya nihil. Teleponnya tidak bisa dihubungi, saat itu kau hanya ingin minta maaf tidak lebih. Meminta maaf atas kebodohanku soal taruhan itu.

                “Fuck you Ryan..” aku mendesis kesal ketika melihat laki-laki bermuka dua itu hendak mencium Cara, tapi untungnya gadis itu segera bangkit dan berlari pergi meninggalkannya.

                “Harry !”

                Aku menoleh, menemukan Naya tengah melambaikan tangannya kearahku seperti orang gila. Oh tenang, Naya bukan kekasihku. Dia tidak lebih dan tidak kurang teman akrab. Naya mengambil tempat dihadapanku. Seperti biasa, dia akan memberiku laporan mengenai Cara.

                “You should tell her, Harry!”

                “About what ?”

                “mengenai apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Ryan. Bilang pada Cara kalau Ryan-lah dalang dibalik semua taruhan itu. Kau menyetujui itu hanya karena emosi sesaat, kan ?”

                “entahlah” jawabku pasrah, sama sekali tidak membenarkan atau menyalahkan pertanyaan Naya. “Aku tidak tahu, Naya..”

                “dua hari lagi, pesta kelulusan. Kau ingin pergi dari universitas ini dengan rasa bersalah atau penyesalan ? Kau gila, Harry” Naya menatapku dengan tatapan tak percaya. Entah kenapa, wanita ini gemas sekali padaku. Dia adalah satu-satunya orang yang mendesakku untuk kembali pada Cara.

                Aku tahu, alasan kenapa Naya memaksaku untuk kembali pada cara. Dia menginginkan Ryan, siapa yang tidak menginginkan Ryan ? Laki-laki paling attractive  dikampus ini, semua wanita rela menyerahkan dirinya untuk Ryan terkecuali Cara. Tapi, tampaknya Cara sudah cukup akrab dengan Ryan. mereka berdua bahkan menjadi OTP para mahasiswa disini, On True Pairing yang dulunya dinobatkan padaku dan Cara.

                Alright, berhenti membahas Cara. Aku harus segera memasuki kelas filsafat.

                ***

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now