38. Harry Styles : Dont Let Me ...

939 41 3
                                    

(SONG and Pic on MULMED)

***
“Hi”
“Hi”
“You okay ?”
“I am”

 ***

                Aku cukup terkesan melihatnya berdiri dihadapanku setelah dua tahun ini kami tidak pernah berhubungan. Harry berdiri dihadapanku sambil tersenyum. Tidak banyak yang berubah darinya, ia masih sama seperti dulu saat terakhir kali kami berhubungan. Aku mati-matian berusaha menahan diri untuk tidak berlari kepelukannya.

                Harry melindungiku dari kejaran para Fans selama diperjalanan, teriakan kagum dan juga hinaan aku dapatkan. Aku ingin pergi dari restaurant ini secepat mungkin, aku tidak ingin dibenci dan aku tidak ingin tersakiti untuk yang kesekian kalinya oleh orang yang sama. Aku tidak ingin kembali menjadi topic pembicaraan disemua infotaimen mengenai seberapa buruknya aku berpakaian, seberapa tidak pantasnya aku berada disisi Harry. Aku tidak ingin dilabel sebagai manusia murahan dan yang lainnya, aku juga tidka ingin Harry dibenci hanya karena mengencani wanita seburuk diriku.

                “Kalau boleh… Aku ingin pulang, Harry” ucapku ketika kami sudah selesai makan malam. Paul terlihhat kaget mendengar ucapanku. Ya, kami makan malam bertiga, Paul selalu menemani Harry kemanapun ia pergi.

                “’Kau yakin ? diluar masih ramai, aku tidak mau kau dilukai oleh mereka. Aku tidak mau kau terluka”

                “I used to it, Harry” jawabku.

Harry terlihat kaget mendnegar perkataanku. Aku memang sudah terbiasa dengan rasa sakit atau disakiti, dulu ketika aku berpacaran dengan Harry memangnya kalian pikir aku tidak makan hati ? Melihatnya harus ditarik kesana kemari untuk dikencani oleh artis-artis lain, jarang dirumah, melewatkan hari-hari istimewa yang harusnya kami rayakan berdua.

                “Maria, Aku minta maaf”

                “Tidak ada yang perlu dimaafkan, semuanya sudah berakhir. Jadi, apakah aku boleh pulang ?”

                “biar aku yang mengantarmu” tawarnya. “ijinkan aku untuk mengantarmu”

                Aku menolak tawarannya dengan sangat sopan. Harry memberiku pelukan singkat sebelum melepasku, dan aku akui, aku sangat menikmati pelukannya. Paul memberiku pelukan singkat di pintu keluar restaurant, ia juga menyuruh para penggemar Harry yang menunggu diluar memberiku jalan dan tidak menggangguku . Berbekal rasa sakit didada, aku jalan kaki pulang. Lantunan lagu diIpod menemaniku diperjalanan sampai akhirnya tanpa terasa aku sudah sampai.

                “Maria, Harry menunggumu didalam” ucap Mom ketika membuka pintu gerbang.

                “Dia ? disini ? sejak kapan ?”

                “lima menit yang lalu, lebih baik kau temui dia sayang. Selesaikan apa yang menurutmu harus diselesaikan. Menyakitkan memang, tapi kau harus bisa melewatinya” nasehat Mom. Aku hanya mengangguk dan berlari masuk kedalam rumah, mendahului Mom.

                Tanpa basa basi aku segera menuju keruang tamu, rupanya Harry tengah berdiri didekat perapian sambil melihat-lihat pigura foto yang ada. Tangannya meraih salah satu pigura kecill dihadapannya yang berisi fotoku bersamanya tiga tahun yang lalu. Aku memilih utnuk duduk disofa, dan rupanya Harry belum juga menyadari keberadaanku.

                “Harry” panggilku. Yang dipanggil menoleh, ia tersenyum menanggapi panggilanku. “Ada apa lagi?”

                “Aku ingin kamu kembali, padaku. Maria”

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now