49. Harry Styles : Farewell ?

563 33 2
                                    

This story, i dedicated to : Kak Dayanti yang mau ke china buat sekolah-bukan cari kitab suci (lol :")) She is absolutely amazing, the first one who called me with "tante". i remember, dulu pernah bilang ke kak day,:"you are so lucky" but then kak day bilang, "no, im blessed" and since that, for me there's a huge different between "lucky" and :"Blessed" (so thankyou kak day) . i love you xo

(Recommended Song : Still Falling - Hunter Hayes, Photograph- Ed Sheeran (ini lagu sialan banget :" )

**

Kutatap dirinya dari kejauhan, kerutan dikeningnya yang disebabkan oleh buku yang ia baca terlihat cukup jelas. Sudah beberapa jam ini kami belajar di starbucks yang letaknya tak jauh dari kampus dan seperti biasa, kami akan duduk dipojok ruangan, saling berseberangan dan sibuk dengan buku masing-masing.

Kami berdua sedang mempersiapkan diri untuk test beasiswa keluar negeri. Sebenarnya aku tidak terlalu ingin melanjutkan sekolah, aku ingin segera lulus dan bermain musik. Tapi sepertinya Anti terlihat berbeda. Dia mantap ingin melanjutkan studinya ke China, dan memang harus kuakui kalau otak gadis ini encer sekali, like. Duh, she was born to be genius.

“Hei! Sudah baca sampai halaman berapa ?” tegur Anti yang berada diseberangku.

Ia menaikkan kacamatanya sampai diatas dahi sambil melakukan peregangan. Sudah pasti tubuhnya kaku karena lebih dari dua jam dia menunduk membaca buku. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya, belum selesai peregangan tapi tangannya sudah beranjak mengambil minuman yang berada dihadapannya.

                “Harry! Kalau kamu ga serius, bahaya tau!”

                “Kok bahaya ?”

                “Nanti kamu ga dapet beasiswa, kan janji mau sekolah sama-sama”

                Beasiswa ya ? Seandainya aja kamu tahu, aku mati-matian ikut kamu belajar sebenarnya bukan buat mengejar hal itu. Aku Cuma pingin bisa bersama kamu lebih sering, sebelum kamu berangkat ke China. Aku Cuma engga mau pisah sama kamu, Day. Aku tahu, you will make it, kamu pasti dapat beasiswa itu, because you deserves it.

                “Aku rela kok kalau jatah aku, diambil orang lain asal kamu dapat jatahmu sendiri”

                Kedua pipi Anti merona merah setelah mendengar jawabanku. Cepat-cepat ia menyeruput minumannya untuk menghindari tatapan mataku.

“Aku rela ga dapet beasiswa, tapi aku ga pernah rela kehilangan kamu”

Dayanti, dia  wanita yang lucu. Banyak orang beranggapan kalau dia sombong, tapi sebenarnya dia wanita yang baik dan sangat peduli dengan orang-orang disekitarnya. Dia dewasa, ya walaupun dia sukanya bicara to the point dan tidak peduli seberapa romantis-konyol-indahnya gombalan yang kuberikan, dia tidak akan pernah terpengaruh.

“Apa sih, ga ngerti”

“Ayolah mengaku kalau kamu tersipu mendengar gombalanku barusan”

“biasa aja”

See ?

                She is pretty, dia tidak secantik cara delevigne or chloe llyod, dia sendiri kadang merasa tidak nyaman dengan dirinya—tapi itu hanya untuk sesaat, selanjutnya dia akan bersyukur atas apa yang Tuhan berikan padanya. Intinya dia gadis yang spesial, dan aku sangat menyayanginya.

                Apa yang akan kulakukan kalau nanti dia pindah ke China ? tidak ada lagi yang kuajak berkeluh kesah, tidak ada lagi yang kuajak kabur ke Starbucks, tidak ada lagi yang kuajak berskype. Hubungan kami lebih mirip sahabat dibanding berpacaran, kami masih suka saling jambak-jambakan, lomba lari menuju kelas atau kantin, bertengkar dan melakukan hal-hal lain selayaknya sahabat. But we both enjoy it.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now