63. Harry Styles : Fool's Gold (rated: PG)

396 19 3
                                    

WARN: Larry Stylinson, Mature. (PS: kalau ada yang kurang nyaman dengan cerita yg ratednya PG/ Mature/ boyxBoy, boleh diskip kok atau baca cerita anggi yang lain ya, hehe  i love you x)

Rec. songs : Battlefield- Lea Michele / Fool's Gold - One Direction

Dedicated to : Kak Dayanti

**

"after all this time, after everything we've been through.. how could you, Harry ?"                              

**

                "Babe, im leaving, yeah ?" Harry berusaha membangunkanku dengan caranya.

                Aku menggeliat ketika Harry berkali-kali mengecup pundakku. Dia selalu seperti ini, setiap pagi hanya untuk membuatku bangun dan mengantarnya sampai kedepan pintu jika dia ada kerjaan. Harry tidak pernah menuntutku begini atau begitu, dia hanya suka jika aku mengantarnya sampai kedepan pintu atau membuatkannya sarapan. Sesederhana itu.

Harry menindih tubuhku yang sedari tadi membelakanginya. Menciumi setiap inci dari punggungku yang tidak tertutup selimut, kemudian beralih kewajah. Nafas segarnya menerpa wajahku beberapa kali ketika ia hendak mengecuk kening dan hidungku.

                "uuuh..?"  aku melenguh malas . "Ngantuk.."

                "Babe, please.." bujuk Harry lagi. Kali ini ia mengecup bibirku beberapa kali. "aku tidak akan berada dirumah selama seminggu kedepan, dan begitu juga denganmu"

                Masih dengan mata tertutup, aku justru mempererat guling yang berada dipelukanku. "I know, I know im going to miss you"

                Menyerah, Harry memilih untuk berbaring dipunggungku yang sedari tadi membelakanginya. Seharusnya dia sadar kalau aku lelah setelah apa yang terjadi semalam, bukannya memberiku waktu untuk tidur lebih lama dia malah membangunkanku pagi-pagi.

"Ngga jadi main golf sama Liam ?" tanyaku sambil membalik badan agar Harry tidur diperutku.

Harry hanya diam menatapku yang masih berusaha mengumpulkan nyawa. Harry sudah rapi dengan pakaian golfnya. Topi hitam, baju polo merah dan celana panjang krem. Sialan, pria ini masih punya tenaga untuk main golf, aku saja tidak yakin untuk berjalan-jalan bersama Lou mencari baju untuk persediaan Harry dan yang lainnya selama Tour nanti.

"Harry" panggilku. "whats wrong ?"

Harry menggeleng kemudian bangkit dan duduk dipinggir tempat tidur, membelakangiku. "tidak apa-apakan kalau aku pergi ?"

"ngga apa-apa. sudah sana pergi, hari ini aku harus belanja baju untuk persediaan Tour nanti"

"baiklah, I'll see you at rehearsals ?"

"yeppp"

"kiss me" Harry menunduk, mengecup bibirku beberapa kali sebelum mengulumnya. "God. im . gonna. Miss. These. Lips." Ucap Harry disela-sela ciuman kami. 

Dia tidak akan pergi kalau begini ceritanya. Dua tahun bersama Harry kami berdua selalu seperti ini,  apalagi ketika Tour akan dimulai, Harry akan menjadi sangat manja karena dia dan yang lainnya akan tinggal di Camp selama seminggu untuk latihan vocal dan rehearsals.

Sementara Aku, caroline dan Lou akan sibuk mengurus outfit yang akan mereka kenakan selama Tour. Ini aturan yang dbuat oleh Paul untuk kami berdua agar focus pada pekerjaan masing-masing dan bukannya menghabiskan waktu dengan pacaran.

"HARRY CEPAT!"

Kami berdua meringis begitu mendengar suara Niall diruang tengah. Lupa kalau dia tinggal bersama kami sekarang pasca operasi dilututnya.  

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now