20. Liam Payne : Mistakes

1.1K 32 1
                                    

Request dari Chelsea, plot-nya jelas sekali . tapi anggi minta maaf ya kalau tidak sesuai dengan ide aslinya :(

***

                “All I want is you, do you love me ?”

“yeah”

“Bisakah kau tinggal untuk sementara ?“

“No, I couldn’t even tough I want to“

***

I Had so many dreams about you and me, Happy Ending.

Now I know. Im not a princess this is not a fairytale.

 

Aku duduk dihamparan pasir putih yang terdapat pada Pantai dipinggiran kota. Deburan ombak terdengar sangat merdu disini. Saling  beradu memecah karang yang berdiri tegak dipinggir laut dengan ditemani cahaya bulan purnama yang bersinar terang. Kakiku menelusup masuk kedalam gundukan pasir yang tersebar diseluruh pantai yang aku sendiri tak tahu namanya.

                Kuraih ponselku yang sedari tadi tersimpan didalam saku. Fotoku bersama Danielle terpasang sebagai wallpaper, Foto ketika kami berdua sedang bermain-main dengan kamera diMacbook baru milik Danielle. Aku dan Danielle adalah sepupu, dan kami terbilang cukup dekat mengingat perbedaan umur kami yang terpaut tak terlalu jauh. Danielle berumur dua puluh tiga tahun dan aku dua puluh tahun, Danielle sudah bekerja sebagai Dancers sementara aku masih duduk dibangku kuliah dan tengah menyelesaikan Skripsiku.

                “Kalau memang kau mencintainya, maka aku rela melepaskannya untukmu”  ucapku pada foto Danielle.

                Mungkin, Tuhan memang tak mengijinkan aku dan Liam bersatu sama seperti yang Modest! Inginkan. Haruskah aku menceritakan tentang Liam pada kalian ? kurasa tidak, karena aku hampir semua dari kalian mengenal Liam from One Direction. Jauh sebelum Liam terkenal, aku sudah mengenalnya lebih dulu dibanding Danielle. Aku adalah orang yang memaksanya untuk ikut kontes bakat tersebut, aku tidak bermaksud sombong tapi itulah kenyataan.

                Kemudian setelah Liam resmi lolos kontes itu sebagai Band bukan solois, aku meninggalkannya untuk sekolah. Aku meninggalkannya bukan karena aku tidak setuju dia masuk sebagai Band tapi karena aku tahu bahwa kelak, dia akan sukses dan itu sudah lebih dari cukup bagikku. Dua tahun kemudian aku kembali dari Amerika untuk menagih janji pada Danielle. Gadis itu berjanji akan bercerita mengenai ‘Crush’nya sambil mentraktirku untuk merayakan kelulusan.

                Dan dia menepatinya.  Saat makan siang tadi, dia menunjukan foto Liam padaku dan mengatakan bahwa mereka berpacaran dan sudah jalan setahun.

                Kalian tahu rasanya ? Sakit. Entah darimana datangnya rasa sakit itu, tapi intinya disini. Dibagian dadaku terasa sangat nyeri dan sakit yang aku sendiri tak tahu bagaimana cara medeskripsikannya pada kalian.

                Aku memiliki banyak rencana yang ingin kulakukan bersama Liam, ketika aku lulus. Contohnya seperti ; Aku ingin menemuinya dan meminta maaf, Menjelaskan semuanya dan memperbaiki hubungan kami yang renggang. Tapi, life doesn’t go as we want bukan ?  

Salahku memang yang meninggalkannya. Jadi bukan salah Danielle jika dia yang mendapatkan Liam, Danielle beruntung dicintai Liam. Dia pria yang baik, dia menghormati wanita dan tidak pernah belaku kasar. Dan sudah sepantasnya Liam mendapatkan Danielle yang jauh lebih baik dariku. Toh, mereka sudah kenal selama dua tahun ini jadi aku bisa mempercayai kakak sepupuku untuk menjaga Liam.

Dan biarlah, rasa sakit ini kupendam sendiri dan kubawa hingga nanti ketika aku mati. Cukup aku yang mengetahuinya, aku tidak ingin orang lain terluka karena masa laluku.

                “Kau disini rupanya”

                Aku menoleh kebelakang, menemukan pria itu berdiri tak jauh dariku. Dengan sweater biru muda yang sama seperti yang ia kenakan beberapa tahun lalu saat ia audisi X Factor beberapa tahun lalu. Times Flies so fast.

                “Kenapa kau bisa tahu a-aku disini ?” aku bertanya dengan gugup. Liam mengambil tempat tak jauh dibelakangku. “Mana Danielle ?”

                “Dirumah, ia sudah tidur karena kelelahan sehabis latihan”  sahut Liam. “Kau apa kabar ?”

                Liam mengacuhkan pertanyaanku yang satu lagi.

                “aku ?” tanyaku . tak yakin akan jawaban yang akan kulontarkan. “A-aku baik-baik saja. Im fine”

                Hening.

Kami sama-sama diam. Membiarkan deburan Ombak yang berbicara terlebih dahulu dan Angin berhembus.

“Kau yakin dengan semua ini ?” Tanya Liam lagi. “Karena aku sendiri tak yakin”

 Pertanyaan yang Liam lontarkan kembali menggoyahkan keyakinanku.

“Aku yakin” jawabkku dengan tegas. “Demi Danielle, Demi dirimu dan juga Demi diriku sendiri”

Aku menangis dalam diam. Menyesali apa yang baru saja kukatakan. Semuanya sudah  terlambat, sudah terlambat untuk diralat.

“So, now is too late for me to come around, and beg you to come back to me ?” ujar Liam. Penyesalan terdengan jelas dari nada-nya.  “my fault”

Berhenti Liam. ini bukan salahmu tapi salahku.  

“I-I don’t know” lirihku. “Its not your faults, its mine”

Mataku beralih pada layar ponselku yang menampakkan fotoku bersama Danielle. I was naïve. Layar itu berubah menampilan nama Danielle di Caller ID ponselnya. She is calling. Aku tahu apa yang ia cari.

“Go Liam, Danielle is waiting for you. She is calling”

Aku merasa seseorang menempelkan dagunya dipundakku dan sebuah tangan kekar melingkar dipinggangku.  Liam memelukku dari belakang, nafasnya terasa dibelakang telingaku. Aku tidak akan berbohong dan berkata kalau aku tidak merindukan sentuhannya karena yang sejujurnya aku merindukan semua hal yang ada pada dirinya yang tak bisa kumiliki.

Aku membrontak berusaha lepas dari pelukan Liam. tapi tenaganya jauh lebih kuat. Aku menyerah, aku membiarkan Liam melihatku menangis, mendengar isakan-isakan tangisku yang mulai tak terkendali.

“For the last time, and I will do as I told”

“im sorry Liam”

“Promise me you will find someone better than me, who will treat you well”

“I wish I could, someday

***

CHELSEAAAAAA im so sorry kalau ini bener-bener out of your expectation. :( huhuhu.... i meant it, im sorry .

Votes and Comments are needed ^^ request = CLOSED dulu ya :( mau selesai requestan dulu yang masi numpuk :(

eiya baca cerita anggi dong, yang Turning Tables sama Heroes. perlu komentar supaya bisa improve ceritanya :( makasiii ^^

Love, A

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora