Clouds ❌ o.s [CLOSED]

53. Harry Styles : Fall Back Together

AYE BALIK LAGI. YASH. couldnt be more happier than this AWE!
dedicated to beloved @Caramellostyles  #TEAM1989 ? AYEY

**
Song : How You Get That Girl - Taylor Swift (1989)
**

“Stay fucking away from her”
“Funny how you told me to stay away when you were the one who broke her into pieces”

**

“ I swear to god Malik! You have to see the look on his face when I said ‘I kissed your wife’”

Edward tertawa terbahak-bahak diakhir kalimatnya membuat Allison hampir menyembur kopi yang baru disisip olehnya.

                “no shit, kau mencium wanita tua itu ?!” Zayn memicingkan matanya, mencari-cari tanda kebenaran dari mata Edward—temannya yang gila.

                Allison menggeleng melihat kelakuan teman-temannya.

                Gadis itu menghebuskan nafasnya pelan sambil menatap arloji ditangannya. Pukul sepuluh malam, ia sudah harus berada diflat  sebelum penjaga pintu tertidur. Cepat-cepat ia rapikan seluruh barangnya dan mengeluarkan sebuah payung lipat dari tasnya, bersiap untuk pulang.

                “mau pulang ?” Tanya Zayn

                “y-ya..” jawab Allison.

                “Hubungi kami kalau kau ada apa-apa, ya?”

                “b-baik, aku duluan ya”

                Allison bangkit dari kursinya dan berjalan keluar dari kedai kopi disamping stasiun.

                Hujan, batinnya.  Allison suka hujan, Allison suka kopi tapi itu dulu. Saat ini hujan dan kopi adalah dua hal yang paling ia benci.

                Dikedai itu ia bertemu Harry Styles.

                Lucu jika diingat-ingat bagaimana mereka bertemu pertama kali. Saat itu hujan dan keduanya sama-sama mencari tempat untuk berteduh, karena kedai kopi disamping stasiun adalah tempat yang paling dekat jaraknya maka secara tidak sengaja mereka berdiri dibawah kanopi berdesakan dengan orang-orang lainnya. Mereka berdua sama-sama terlempar lantaran kanopi kedai itu tidak cukup menampung banyak-nya orang yang berteduh dibawah.

                “mau lari ?” Tanya Harry yang sudah mulai basah akibat terguyur hujan.

                Gerak-gerik Allison berubah menjadi canggung dan ragu dengan ajakan Harry. ia masih berdiri dihadapan Harry seperti patung, tidak sepatah kata keluar dari bibirnya.

                “kita sudah basah begini, kenapa tidak sekalian kita terobos hujannya ?”

                Benar juga, batin Allison.

Gadis itu menatap mata Harry lekat-lekat sebelum mengangguk setuju. Detik berikutnya, mereka berdua sudah berlari menerobos hujan tanpa sadar jika tangan mereka berkaitan. Ditengah hujan, pipi Allison merona ketika sadar jika dirinya dan pria asing didepannya menjadi tontonan masyarakat.

“dipertigaan kekiri!” ucap Allison secara spontan.

Harry mengangguk mengerti, ia menuruti semua arahan Allison sampai akhirnya mereka tiba disebuah apartement.

“K-kau basah” Allison menunjuk pakaian Harry dengan gugup. “siapa namamu ?”

Harry tersenyum geli mendengar Allison yang gugup. “Harry. kau juga basah, Nona”